
Harga CPO Lanjut Melesat Lebih 1%, Simak Pemicunya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau kembali melesatdi sesi awal perdagangan Selasa (11/7/2023) melanjutkan penguatan sejak perdagangan kemarin.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau naik 1,48% ke posisi MYR 3.978 per ton pada pukul 08:00 WIB. Dengan ini harganya bercokol kembali di level 3.900.
Pada perdagangan awal pekan Senin (10/7/2023) harga CPO ditutup melesat 2,24% ke posisi MYR 3.920 per ton. Dengan ini, secara bulanan harganya sudah naik 3,46% dan koreksi secara tahunan terpangkas menjadi 6,09%.
Harga CPO terangkat oleh lonjakan ekspor Juli dan peningkatan persediaan Juni yang lebih lambat. Persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Juni naik 1,9% dari bulan sebelumnya menjadi 1,72 juta metrik ton, jauh lebih kecil dari perkiraan industri, menurut data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB).
Produksi minyak sawit mentah turun 4,6% menjadi 1,45 juta ton, sementara ekspor melampaui perkiraan dengan kenaikan 8,6% menjadi 1,17 juta, data MPOB menunjukkan.
Sementara itu, berdasarkan data dari cargo surveyor Amspec Agri dan Intertek Testing Services ekspor dari Malaysia selama periode 1-10 Juli naik antara 18,7% dan 26,1%.
"Pemulihan permintaan didukung oleh diskon minyak kelapa sawit yang melebar terhadap minyak lunak saingannya, ringgit yang lemah dan berkurangnya stok tujuan," kata Riset Pertanian Refinitiv dalam sebuah catatan.
Dari sisi minyak saingannya, kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 turun 0,1%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 0,4%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 2,7%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Senyum Bos Sawit Pudar, Harga CPO Terjun Terus
