Setelah Naik Dua Hari Beruntun, Harga CPO Turun Tipis Saja
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau turun tipis di sesi awal perdagangan awal pekan Selasa (27/6/2023) mematahkan penguatan dua hari beruntun sejak perdagangan akhir pekan.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau melemah tipis 0,05% ke posisi MYR 3.717 per ton pada pukul 08:35 WIB. Dibantu dengan penguatan kemarin, harganya kini sudah kembali ke level MYR 3.700 per ton.
Pada perdagangan Senin (26/6/2023) harga CPO juga sudah ditutup menguat 2,73% ke posisi MYR 3.719 per ton. Dengan ini, harganya sudah kembali ke level MYR 3.700 per ton. Dengan ini, secara bulanan harga CPO melesat 16,18%, namun masih terkoreksi 10,9% secara tahunan.
Turunnya harga CPO terjadi di tengah sentimen positif penguatan harga minyak kedelai. Selain itu, ringgit sebagai mata uang perdagangan sawit pada perdagangan kemarin terpantau melemah 0,2% pada awal perdagangan. Ringgit yang lebih lemah membuat kontrak lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.
Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 naik 0,53%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 0,76%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOc2 juga naik 1,4%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Berdasarkan data cargo surveyor Intertek Testing Services, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1 Juni - 25 Juni turun 4,5% menjadi 891.361 metrik ton dari 933.615 metrik ton yang dikirim selama 1 Mei - 25 Mei.
Dari dalam negeri, Indonesia berencana untuk meningkatkan campuran biodiesel berbasis minyak kelapa sawit menjadi 40% dalam beberapa tahun ke depan, tetapi untuk saat ini akan tetap tidak berubah pada 35%, menteri energi negara tersebut mengatakan pada hari Senin.
Produsen minyak sawit terbesar di dunia menaikkan campuran wajib dari 30% menjadi 35% pada bulan Februari, namun belum sepenuhnya diterapkan di beberapa daerah.
"Saat ini kita tinggal B35, baru kita siapkan B40. Kalau kita rasa sudah siap, baru kita luncurkan," kata Menteri Energi RI Arifin Tasrif kepada Reuters dalam wawancara di sela-sela konferensi Energy Asia pada Senin (26/6/2023).
Arifin mengatakan Indonesia ingin memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada minyak mentah, dan pihak berwenang telah menyelesaikan penelitian dan uji jalan untuk B40.
Eddy Abdurrachman, CEO Badan Pendanaan CPO Indonesia yang bertugas memberikan subsidi biodiesel, mengatakan mandat B35 belum sepenuhnya dilaksanakan karena ada masalah dengan beberapa fasilitas pencampuran yang perlu ditingkatkan.
Kementerian mendorong mandat B35 untuk dilaksanakan sepenuhnya pada 1 Agustus. Sementara itu, pejabat Kementerian Energi Edi Wibowo mengatakan konsumsi biodiesel hingga 25 Juni mencapai 5,2 juta kiloliter, dari alokasi 13,15 juta kiloliter untuk tahun ini.
Kebijakan biodiesel Indonesia dan kemungkinan munculnya pola cuaca El Nino dapat semakin membebani persediaan global minyak goreng bekas, mengangkat harga minyak sawit tahun ini, menurut pejabat industri dan analis terkemuka.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(aum/aum)