NEWSLETTER

Awas! Liburan Investor Bisa Nggak Tenang Karena China & AS

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
26 June 2023 06:11
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut  jumlah investor pasar modal telah meningkat 33,53% dari 7,48 juta di akhir tahun 2021 menjadi 10 juta pada 3 November 2022. Secara komposisi umur sebesar 60% didominasi oleh investor di bawah 30 tahun. Tidak berhenti di situ, investor juga didominasi oleh lulusan SMA ke bawah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Dari bursa Amerika Serikat, bursa Wall Street jatuh dan dolar Amerika Serikat (AS) naik pada perdagangan Jumat karena investor mencerna komentar dari pejabat Federal Reserve yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut ke depan.

Indeks saham utama AS membukukan kerugian untuk minggu ini, dengan Nasdaq menghentikan kenaikan beruntun delapan minggu. S&P 500 mengakhiri kenaikan beruntun selama lima minggu.

Presiden Bank Fed San Francisco Mary Daly mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters bahwa dua kenaikan suku bunga lagi tahun ini adalah proyeksi yang "sangat masuk akal".

Ketua Fed Jerome Powell dalam testimoni kepada anggota parlemen AS minggu ini menyarankan bank sentral belum mencapai akhir dari siklus pengetatan kebijakan, sementara dia memberikan sinyal jika The Fed akan melanjutkan kenaikan dengan hati-hati.

Nasdaq memimpin penurunan di Wall Street, dan semua sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat.

Dow Jones Industrial Average turun 219,28 poin atau 0,65% menjadi 33.727,43, S&P 500 kehilangan 33,56 poin atau turun 0,77% menjadi 4.348,33 dan Nasdaq Composite tertekan 138,09 poin atau 1,01% menjadi 13.492,52.

Indeks The Pan-European STOXX 600 turun 0,34% dan indeks saham MSCI di seluruh dunia yakni MIWD00000PUS turun 0,95%.

Imbal hasil obligasi pemerintah zona euro turun di tengah berita bahwa aktivitas bisnis Jerman, yang diukur dengan indeks manajer pembelian (PMI) melambat terutama di bulan Juni, sementara aktivitas bisnis Prancis mengalami kontraksi bulan ini untuk pertama kalinya dalam lima bulan.

Di pasar valuta asing, suramnya data aktivitas bisnis dari seluruh dunia juga memperburuk sentimen risiko. Data hari Jumat menunjukkan aktivitas bisnis AS turun ke level terendah tiga bulan di bulan Juni karena pertumbuhan jasa mereda untuk pertama kalinya di tahun ini dan kontraksi di sektor manufaktur semakin dalam.

(saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular