Amerika Rusak Pesta Warga RI, BI pun Pusing
- Pasar keuangan Tanah Air berhasil cerah setelah pengumuman perubahan status Covid-19 menjadi endemi.
- Wall Street kembali terkoreksi setelah The Fed mengatakan perlu beberapa kenaikan suku bunga lagi untuk mengekang inflasi.
- Bank Indonesia (BI) diprediksi akan kembali menahan suku bunga acuannya hari ini dan belum akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia akhirnya berhasil cerah pada perdagangan Rabu (21/6/2023), di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah, dan pasar obligasi pemerintah RI kompak menguat.
Namun, pasar keuangan RI akan mendapat tekanan berat pada hari ini menyusul perkembangan di Amerika Serikat (AS). Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 dan 4 artikel ini.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,63% ke posisi 6.702,63. Padahal pada perdagangan sesi I kemarin, IHSG sempat bergerak di zona merah. Namun di sesi II, IHSG berhasil bangkit dan kembali menyentuh level psikologis 6.700.
Meski menguat, tetapi nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin masih terbilang sepi yakni hanya mencapai sekitaran Rp 8 triliun, dengan melibatkan 15 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 280 saham terapresiasi, 240 saham terdepresiasi, dan 218 saham lainnya stagnan.
Investor asing juga masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell), namun jumlahnya berkurang yakni sebesar Rp 61,93 miliar di seluruh pasar pada perdagangan kemarin.
Di kawasan Asia-Pasifik, terpantau beragam dengan mayoritas melemah. Indeks Straits Times Singapura menjadi yang paling parah koreksinya yakni lebih dari 2%.
Sedangkan dari bursa Asia-Pasifik yang menguat, IHSG menjadi jawaranya.
Berikut pergerakan IHSG dan bursa Asia-Pasifik pada perdagangan Rabu kemarin.
Sedangkan untuk mata uang rupiah pada perdagangan kemarin juga berhasil ditutup menguat terhadap dolar AS. Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan kemarin di Rp 14.940/US$, menguat 0,37% di pasar spot.
Selain rupiah, beberapa mata uang Asia juga berhasil melawan The Greenback, yakni yuan China, rupee India, peso Filipina, dolar Singapura, dan dolar Taiwan.
Berikut pergerakan rupiah dan mata uang utama Asia melawan dolar AS pada Rabu kemarin.
Sementara di pasar surat berharga negara (SBN), pada perdagangan kemarin harganya berbalik menguat, menandakan bahwa imbal hasil (yield) mengalami penurunan dan tandanya sedang diburu oleh investor.
Melansir data dari Refinitiv, yield SBN tenor 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara terpantau turun 2,1 basis poin (bp) menjadi 6,324%.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Kemarin, pengumuman perubahan wabah Covid-19 dari pandemi menjadi endemi menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan RI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin akhirnya mengumumkan akhir dari status pandemi covid-19. Masyarakat mulai kemarin akan memasuki masa endemi setelah merasakan 3 tahun pandemi covid-19.
Jokowi menyatakan keputusan ini mempertimbangkan banyak aspek. Terutama adalah kondisi perkembangan kasus yang semakin mendekati nihil per hari.
"Setelah tiga tahun berjuang hadapi pandemi COVID-19 Sejak hari ini Rabu, 21 Juni 2023 pemerintah cabut status pandemi. Dan kita mulai memasuki masa endemi. Keputusan ini diambil pemerintah dengan mempertimbangkan angka konfirmasi harian COVID-19 mendekati nihil," ujar Jokowi, Rabu (21/6/2023).
Pada sisi lain, hampir seluruh masyarakat juga telah memiliki imunitas yang kuat. Baik dikarenakan sebelumnya sudah terinfeksi maupun dikarenakan vaksinasi.
"Hasil survei menunjukkan 99% masyarakat Indonesia sudah memiliki antibody Covid," papar Jokowi.
Hal ini pun langsung direspons positif oleh pelaku pasar, sehingga IHSG dan rupiah berhasil ditutup bergairah. Dengan dirubahnya status pandemi menjadi endemi, pelaku pasar berharap pemulihan ekonomi dapat lebih cepat dan stabil.
(chd/chd)