Green Economic Forum 2023

Tantangan Industri Batu Bara Menuju Nol Emisi Karbon

Putra, CNBC Indonesia
24 May 2023 06:15
PLTU Paiton Milik PJB Berkapasitas 800 MV
Foto: Agung Pambudhy

Kebijakan itu makin gencar dipromosikan pasca-kesepakatan multilateral dalam forum KTT iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia.
Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia, misalnya, mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mendanai proyek yang berkaitan dengan eksplorasi atau produksi tambang batu bara, minyak bumi dan gas alam di dunia.

Selain ADB, dari kancah global juga ada UBS yang melakukan penurunan pembiayaan terhadap bisnis bahan bakar fosil hingga 73%, dari US$ 7,7 miliar (Rp 111,65 triliun) pada tahun 2016 menjadi US$ 2,1 miliar (Rp 30,45 triliun) pada 2020, menurut analisis CNBC Make It.

Dari tingkat regional, Malayan Banking Berhad atau Maybank tahun lalu juga memutuskan akan menghentikan pembiayaan untuk aktivitas pertambangan batu bara. Pada 2025, Maybank berencana mengalokasikan RM 50 miliar dalam upaya mendorong pembiayaan berkelanjutan.

Setahun sebelumnya, pesaing Maybank yakni CIMB Group Holdings Bhd, juga telah berkomitmen untuk menghapus batu bara dari portofolionya per 2040. CIMB mengklaim menjadi grup perbankan pertama di Malaysia dan Asia Tenggara yang melakukan penghentian pembiayaan batu bara.

Masih Jadi Andalan

Hingga kuartal III 2023, porsi energi terbarukan turun menjadi 10,4%, sedangkan porsi batu bara dalam bauran energi primer Indonesia mencapai 43%, rekor tertinggi sepanjang masa. Ini artinya, target bauran energi baru terbarukan pada tahun 2025 adalah sebesar 23% semakin sulit direalisasikan.

Sumber: IESR

Produksi batu bara RI juga menembus rekor baru.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan produksi batu bara RI pada 2022 mencapai 687 juta ton, naik 12% dari produksi pada 2021 yang tercatat sebesar 614 juta ton.

Arifin bahkan menyebut realisasi produksi batu bara pada 2022 ini bahkan melampaui target, tepatnya 104% dari target 2022 sebesar 663 juta ton.

"Produksi batu bara di 2022 dari target 663 juta ton, ternyata produksi kita meningkat menjadi 687 juta ton," ungkapnya saat konferensi pers, Senin (30/01/2023).

Dia menyebut, peningkatan produksi batu bara di dalam negeri pada 2022 juga turut dipicu peningkatan permintaan konsumsi batu bara di dalam negeri.

Kebutuhan batu bara di dalam negeri pada 2022 disebutkan mencapai 193 juta ton atau 116% dari target 166 juta ton. Bahkan, bila dibandingkan dengan kebutuhan batu bara di dalam negeri pada 2021 yang "hanya" 133 juta ton, artinya permintaan batu bara dalam negeri pada 2022 ini meningkat 45%.

"Ini disebabkan demand, kalau kita lihat domestik juga konsumsi batu baranya meningkat dari target 166 juta ton menjadi 193 juta ton, dan ekspor itu capaiannya mencapaian 434 juta ton," tuturnya.

(mkh/mkh)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular