
Breaking News! Harga Batu Bara Terbang 10% ke Level US$ 200

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara langsung membara pada perdagangan pertama pekan ini. Pada perdagangan Senin (3/4/2023), harga batu bara kontrak Mei di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 212 per ton. Harganya terbang 9,84% atau nyaris 10%.
Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 8 Februari 2023 atau hampir sebulan terakhir. Harga tersebut juga membawa batu bara kembali ke level US$ 200 untuk pertama kalinya sejak 24 Februari 2023.
Kenaikan sebesar 9,84% sehari adalah kenaikan tertinggi sejak 4 Mei 2022 di mana harga batu bara melesat 9,98% sehari.
Lonjakan harga batu bara ditopang oleh meningkatnya permintaan, kenaikan harga gas, serta keputusan Arab Saudi dan anggota OPEC yang memangkas produksi minyak mentah.
Lonjakan permintaan kini tidak hanya datang dari Asia seperti India dan China tetapi juga Eropa. Harga batu bara di pasar Eropa naik ke level tertingginya dalam lima bulan pada Senin di tengah naiknya permintaan
Dikutip dari Reuters, impor batu bara China memang diperkirakan akan menembus 26,82 juta ton pada Maret 2023, tertinggi sejak Januari 2017.
Jumlah tersebut melonjak 41% dibandingkan bulan sebelumnya dan melesat 70% dibandingkan Maret 2022.
Impor China sebenarnya masih tanda tanya. Banyak yang memperkirakan laju kencang impor tidak akan bertahan lama. Salah satunya adalah karena industri baja Tiongkok belum bergerak cepat.
Dibukanya kembali kran impor dari Australia semula diharapkan bisa melambungkan permintaan.
Namun, belum kencangnya aktivitas industri baja serta kekhawatiran eksportir membuat impor dari Australia sedikit tertahan. Yang Jie, Analis YiMei Net, mengatakan optimism mengenai besarnya impor Australia belum terasa.
Menurutnya, importir masih khawatir jika hubungan China-Australia bisa memburuk lagi di masa depan sehingga impor dibatasi.
Sebagai catatan, China menghentikan impor batu bara dari Australia pada Oktober 2020 setelah Australia menuding China dibalik wabah pandemi Covid-19.
Jumlah batu bara Australia yang sudah mendarat di China mencapai 3,1 juta ton pada Januari-Maret 2023 sementara yang masih dalam perjalanan sebanyak 2,8 juta ton.
Analis Intermodal Research Analyst, Fotis Kanatas, mengatakan pengiriman batu bara melalui kapal dari Australia ke China mencapai 3,348 kilo ton (kt) pada Maret 2023, naik 92% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm) dan melesat 61% (year on year/yoy).
Namun, pemasok terbesar China tetap Indonesia. Indonesia diperkirakan mengirim batu bara sebanyak 13.361 kt pada Februari, melonjak 96% (yoy).
Pengiriman batu bara dari Indonesia juga masih melonjak 27% (yoy) pada Maret menjadi 14.830 kt.
Lonjakan impor China salah satunya disebabkan oleh produksi minyak mentah mereka yang akan turun pada April karena memasuki periode maintenance.
Tiongkok diperkirakan akan kehilangan 680.000 barel per day (bpd) selama periode tersebut. Tiongkok tentu saja membutuhkan sumber energi alternatif untuk menutupi kekurangan minyak mentah,
Selain dari China, impor India juga diperkirakan menembus 12,52 juta ton pad Maret tahun ini, tertinggi sejak Agustus 2022. Jumlah tersebut melonjak 21% (month to month/mtm).
Vietnam juga diperkirakan akan mengimpor batu bara dalam jumlah besar, yakni sebanyak 1,68 juta ton pada Maret 2023, tertinggi sejak Agustus tahun lalu.
Impor Filipina diperkirakan melonjak menjadi 3,3 juta ton pada Maret, tertinggi sejak Juni 2022.
Kenaikan harga batu bara juga ditopang oleh lonjakan harga gas. Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.
Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) melonjak 7,4% sehari dan 20,8% sepekan menjadi 51,37 euro per mega-watt hour (MWh) pada Jumat pekan lalu.
Harga melonjak setelah prakiraan cuaca memproyeksi suhu di sebagian Eropa akan lebih dingin setidaknya hingga akhir pekan ini.
Suhu di Jerman dan Eropa tengah akan berada di kisaran 3-7 derajat Celcius. Suhu tersebut di bawah rata-rata tahunannya.
Sebagian besar wilayah Eropa Selatan juga akan dihadang cuaca buruk mulai dari salju, hujan deras, badai, hingga angia kencang sampai akhir pekan ini.
Di antara wilayah yang akan terdampak adalah Albania, Bosnia Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Yunani, Kosovo, Montenegro, Macedonia Uatra, Rumania, Serbia, dan Slovenia.
Aksi demo di Prancis juga akan membuat produksi listrik dari pembangkit nuklir jatuh ke level terendah sejak Agustus 2021.
Keputusan Arab Saudi, Rusia, dan anggota OPEC yang memangkas produksi minyak mentah juga ikut melambungkan harga batu bara mengingat keduanya adakah bahan bakar fosil yang bisa menjadi substitusi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Batu Bara Terjun Bebas, Sinyal Bearish?