Duit Hilang, Banyak Korban Indosurya Sakit, Gila & Meninggal

Market - Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
02 February 2023 16:15
Nasabah Indosurya Pao ikut serta dalam aksi. (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman) Foto: Nasabah Indosurya Pao ikut serta dalam aksi. (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korban kasus penipuan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya masih berharap uang yang mereka tempatkan bisa kembali. Meskipun, terduga kasus itu yakni June Indria dan Henry Surya, telah divonis bebas.

Para korban pun menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2023), supaya hak-haknya bisa kembali. Salah satu korban yang menyuarakan hal ini adalah Pao (56) karena telah berinvestasi Rp 2,5 miliar di KSP itu.

Pao bercerita, sampai setres dan sempat sakit-sakitan karena mengetahui uang tabungannya yang diinvestasikan di KSP Indosurya tidak membuahkan hasil setelah diiming-imingi akan mendapatkan imbal hasil 9-10%.

Ia mengaku tak sendiri mengalami kondisi itu, sebab dari hasil upayanya membuat grup kecil korban Indosurya, banyak diantara anggotanya yang telah jatuh sakit hingga ada yang meninggal dunia akibat uang investasinya raib begitu saja.

"Jadi sebenarnya kita cuma mau hak kita dikembalikan, banyak orang susah gara-gara ini, stres, gila, meninggal, sakit, banyak pak," ujar Pao di sela-sela demonstrasi yang turut ia hadiri.

Menurutnya, pihak berwajib sebetulnya mudah menyelesaikan masalah ini, jika betul-betul ingin berbuat adil. Caranya dengan menyita aset Indosurya dan hasil dana yang diperoleh bisa langsung dikembalikan kepada para nasabah yang memegang bukti investasi.

"Kalau mau mencari bukti itu dengan hati nurani bisa, tapi kalau cari buktinya dengan dolar, dengan uang, susah pak, sedangkan mereka hidup bergelimangan," ucap dia.

"Kita maunya aset disita, supaya uangnya bisa dikembalikan ke korban, kedua coba lihat aliran dananya, yang berhak kan polisi, logikanya, TPPu nya ke mana, siapa yang menerima, kan kita transfer," tutur Pao.

Senada, Patrick (62) juga menganggap, penanganan kasus KSP ini sebetulnya bisa menjadi titik balik penanganan kasus penipuan KSP di Indonesia. Pria yang berinvestasi ratusan juta sejak 2017 itu menilai, pihak kepolisian bisa mengusut kasus ini dengan cepat bilan melibatkan PPATK.

"Kita orang awam bisa tahu ini duit dari mana, larinya ke mana, buka pembukuannya, dari koperasi keliatan semua. Asal kita komitmen mau terbuka, ya siapapun nanti yang menerima bertanggung jawab," ucap Patrick.

"Ini sekali dan seumur hidup. Kalau Undonesia mau berubah ini menjadi titik balik," ujarnya.

Kasus KSP Indosurya Simpan Pinjam (ISP) menjadi kasus penipuan terbesar dengan total nilai kerugian Rp 106 triliun. Mirisnya, puluhan ribu korban sampai saat ini belum mendapatkan uangnya kembali. Sementara itu, kedua terduga kasus yaitu June Indria dan Henry Surya, telah divonis bebas.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Ketut Sumendana mengatakan, pengumpulan dana itu dilakukan atas perintah bos sekaligus pemilik Indosurya, Henry Surya. Sebanyak 23.000 orang pun menjadi nasabah.

"Berdasarkan hasil audit, nasabah yang tidak terbayarkan lebih dari 6.000 nasabah yang jumlah kerugiannya sebesar kurang lebih Rp 16 Triliun. Sehingga, perbuatan para pelaku sangat melukai hati masyarakat yang menjadi korban dari kegiatan KSP Indosurya," jelas Kepala Pusat Penerangan Hukum Ketut Sumendana dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia.

Ketut menambahkan, dana yang terkumpul sebagian Henry alokasikan ke 26 perusahaan cangkang. Sisanya dibelikan aset berupa tanah, bangunan dan mobil atas nama pribadi dan atas nama PT Sun Internasional Capital milik Henry Surya.

Selama delapan tahun itu juga, Henry membuka 2 kantor pusat dan 191 kantor cabang di seluruh Indonesia. "Pembukaan ini dilakukan tanpa pemberitahuan kepada Kementerian Koperasi dan UKM serta tidak diketahui oleh anggota," imbuh Ketut.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jokowi Marah, Polisi Buru-Buru Buka Lagi Kasus Indosurya


(Arrijal Rachman/ayh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading