Miris, Begini Bujuk Rayu 'Maut' Marketing Indosurya

Jakarta, CNBC Indonesia - Korban Indosurya yang tengah berunjuk rasa di depan kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, buka-bukaan cara Indosurya menggaet mereka hingga berani menempatkan uang miliaran rupiah ke Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
Salah satunya Pao (56), yang baru menjadi nasabah KSP Indosurya setahun yang lalu. Ia mengaku terpikat untuk berinvestasi di sana karena teknik marketing, serta informasi sudah lamanya perusahaan itu berdiri, yaitu sejak 33 tahun lalu.
"Rp 2,5 miliar waktu itu, karena marketing. Itu pinter dan sebetulnya kita percaya saja karena perusahaannya sudah 33 tahun kan, grupnya banyak. Jadi marketingnya juga pintar," kata Pao saat di temui di sela-sela demonstrasi, Kamis (2/2/2023).
Bila merujuk pengakuan Pao, Indosurya yang dia maksud adalah Indosurya Bersinar Sekuritas yang diketahui berdiri sejak 1989. Namun, yang tengah bermasalah dengan hukum saat ini adalah KSP Indosurya milik Henry Surya yang berbadan hukum 5 November 2012.
Kendati begitu, Pao menekankan, saat ditawari untuk investasi di KSP Indosurya, ia tidak diinformasikan bahwa perusahaan itu adalah koperasi. Pihak KSP Indosurya juga menawarkan imbal hasil penempatan dana 9-10%.
"Jadi istilahnya kalau bicara, kan memang sudah di training mungkin ya sedemikian rupa jadi kita percaya aja.ana mungkin sih pak perusahaan 30 tahun dan mereka tidak bicara koperasi," tuturnya.
Mengaku sebagai orang awam, Pao mengatakan tidak sempat mengecek legalitas Indosurya saat itu. Ini pun menurutnya juga dialami korban lain, yang juga telah membentuk grup kecil dengannya karena mengalami permasalahan serupa.
"Jadi nasabah kita mana mungkin periksa begitu detail ya, karena kan seperti kita masuk bank-bank lain. Di grup saya juga sebetulnya kerugiannya Rp 110 miliar pak kita ada small group itu," tuturnya.
Pao mengaku belum pernah menikmati imbal hasil dari dana yang ia tempatkan di Indosurya.
"Saya itu dana tabungan, dari muda kerja sampai sekarang, rencana dengan umur lebih dari setengah abad ya mau menikmati dong," ujar Pao.
Korban lainnya, Patrick (62) mengaku, tertarik untuk menempatkan dananya di Indosurya karena model bisnis perusahaan itu yang fokus untuk membiayan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Dia bilang aman disalurkan ke UMKM kami kan mendukung umkm, itu sebetulnya uang pensiun saya. Di usia pensiun kita bukan cari bunga saja tapi kalau bisa bantu UMKM sesuai program pemerintah ada SDG's, program PBB, yasudah kami percayakan di situ," ucapnya.
Patrick sudah menempatkan dananya di Indosurya sejak 2017 lalu, dan sudah kerapkali menerima imbal hasil ratusan ribu setiap bulannya saat itu. Namun, sejak 2022 dia mengaku belum pernah lagi mendapatkan return dari investasi yang dia lakukan di sana.
"Saat itu pun tahu KSP, tapi saat itu kan ada KSP yang bagus juga, seperti di KSP Sampoerna, kita taruh di situ juga enggak ada apa-apa. Koperasi adanya di Kemenkop UKM kan, tapi kami awam enggak sampai cek ke sana," ujar Patrick.
[Gambas:Video CNBC]
Jokowi Marah, Polisi Buru-Buru Buka Lagi Kasus Indosurya
(Arrijal Rachman/ayh)