
Terima Kasih China, Harga Batu Bara Melesat 3%!

China banyak menggunakan batu bara berkalori tinggi sebagai campuran batu bara berkalori rendah yang mengandung sulfur tinggi untuk pabrik-pabrik mereka. Batu bara metalurgi juga alzim digunakan sebagai salah satu material pembuatan baja.
Australia merupakan eksportir terbesar untuk batu bara metalurgi. Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) memperkirakan ekspor batu bata metalurgi Australia mencapai 166 juta ton pada 2022, Jumlah tersebut setara dengan 54% pasokan global.
Pemerintah Australia mempekirakan pengiriman batu bara metalurgi pada 2021-2022 akan meningkat menjadi 163 juta ton. Dengan ekspor sebesar itu, pendapatan ekspor Australia dari batu bara jenis tersebut akan naik tiga kali lipat menjadi US$ 68 miliar pada 2021-2022.
Tiongkok merupakan produsen terbesar untuk batu bara metalurgi yakni mencapai 676 juta ton pada 2022. Namun, konsumsinya juga sangat tinggi yakni sekitar 708 juta ton sehingga harus mengimpor.
Pada 2020, China mengimpor batu bara metalurgi sebesar 34,97 juta ton dari Australia atau 48% dari total.
Dilansir dari Reuters, China sudah mengizinkan tiga BUMN mereka dan perusahaan baja mereka untuk kembali mengimpor batu bara dari Australia. Jika terlaksana maka ini akan menjadi impor perdana dalam jumlah besar sejak 2020.
Sebagai catatan, pada Oktober 2020, China mengumumkan larangan impor batu bara dari Australia. Larangan impor akan dilakukan secara bertahap.
Kebijakan itu dikeluarkan setelah Australia melarang Huawei membangun jaringan 5G di negara tersebut serta sikap Melbourne yang mendukung seruan untuk penyelidikan internasional tentang penanganan virus corona (Covid-19) di China.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)[Gambas:Video CNBC]