
Harga Batu Bara Bangkit dengan Bantuan Negara Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara menguat pada awal pekan. Pada perdagangan Selasa (11/4/2023), harga batu bara kontrak Mei di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 205 per ton. Harganya menguat 0,86%.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis (6/4/2023), harga batu bara jeblok hampir 3%. Perdagangan batu bara tutup pada Jumat pekan lalu dan Senin kemarin untuk merayakan Jumat Agung dan Paskah.
Kenaikan harga batu bara kemarin masih ditopang oleh permintaan dari kawasan Asia, termasuk China.
Permintaan dari China diproyeksi akan meningkat tajam pada Maret ini untuk mengantisipasi kenaikan permintaan listrik selama musim panas.
China bermasalah dengan pasokan listrik pada musim panas dua tahun terakhir karena gelombang panas.
Gelombang panas tidak hanya meningkatkan permintaan listrik untuk pendingin tetapi juga mengurangi produksi listrik tenaga air.
Pengalaman buruk pada 2021 dan 2022 itulah yang membuat Beijing tetap menaikkan jumlah pembangkit batu bara mereka meskipun ditentang banyak negara.
China melaporkan jika mereka kan menambah kapasitas pembangkit batu bara mereka sebesar 50 giga watt (GW) pada 2022.
Namun, jumlah tersebut diyakini belum dilaporkan sepenuhnya. Laporan Global Energy Monitor(GEM) menunjukkan kapasitas pembangkit listrik batu bara yang diajukan untuk dibangun ataupun dalam tahap konstruksi yang diinisiasi China, baik di dalam negeri atau luar negeri menembus 366 giga watt (GW).
Jumlah tersebut setara 63% dari total di seluruh dunia.
"Sebagai negara emerging market, China membutuhkan pasokan energi yang bisa berkembang cepat. Sangat sulit mengharapkan itu dari sumber daya angin atau matahari. China juga menghadapi krisis listrik dalam dua tahun jadi mereka tidak ada pilihan," tutur Yang Muyi, analis thinktank Asia Social Policy Institute kepada China Dialogue.
Langkah serupa juga ditiru Filipina da banyak negara Asia lain seperti Vietnam dan Kamboja.
Laporan GEM menyebut kapasitas pembangkit batu bata di Filipina bahkan naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir.
Kenaikan harga batu bara juga ditopang merangkaknya harga gas dan minyak mentah dunia. Batu bara merupakan sumber energi alternatif bagi gas dan minyak sehingga harganya saling mempengaruhi.
Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) naik 1,31% sehari menjadi 43,69 euro per mega-watt hour (MWh) kemarin.
Sementara itu, harga minyak mentah jenis WTI naik 2,22% ke US$ 81,51 per barel dan minyak brent naik 1,62% menjadi US$ 85,54 per barel.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Batu Bara Terjun Bebas, Sinyal Bearish?