Newsletter

Selamat Tahun (Resesi Dunia) Baru 2023!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 January 2023 05:59
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia mendapat rapor merah sepanjang 2022 setelah pergerakannya tidak seagresif tahun lalu. Pasar saham melemah sepanjang tahun, pun dengan rupiah yang keok.

Pesta pergantian tahun sudah digelar pada Sabtu pekan lalu, masyarakat bisa sejenak merasakan gegap gempita menyambut 2023. Namun, ketika kembang api dinyalakan pada pukul 24:00, hal tersebut sekaligus menandakan perekonomian bersiap menghadapi tahun yang berat. Dunia terancam resesi di 2023.

Indeks Harga Saham Gabungan di penghujung 2022 turun 0,14% atau 9,4 poin di level 6.850. Sepanjang tahun 2022 hanya tumbuh 4,09%. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2021 yang mampu tumbuh sebesar 10%.

Sepanjang 2022, saham-saham sektor batu bara menjadi juara. Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menjadi yang terbaik sepanjang tahun ini, di mana saham ADMR berhasil meroket hingga 1.155,56%.

Saham migas Rukun Raharja Tbk (RAJA) duduk di peringkat dunia dengan harga saham yang melesat hingga 464,86%. Kemudian Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) melesat 228,3%.

Di sisi lain, saham-saham bank digital menjadi yang terpuruk sepanjang 2022. Dari 5 yang memiliki kinerja negatif, tiga diantaranya adalah bank digital.

Adapun Bank Jago (ARTO) harga sahamnya anjlok 78,53% sepanjang tahun ini. Kemudian Bank Raya Indonesia (AGRO) jatuh 76,44%.Setelahnya ada Bank Neo Commerce yang harga sahamnya ambles 73,11%.

Sementara itu, rupiah mengakhiri perdagangan Jumat (30/12/2022) di Rp15.565/US$, menguat 0,57% di pasar spot.

Kamis kemarin rupiah sempat menyentuh Rp 15.760/US$ yang merupakan level terlemah tahun ini sekaligus sejak April 2020. Secara keseluruhan tahun, rupiah tak berdaya dan amblas hingga 8,5% di hadapan dolar AS.

Awalnya rupiah mampu tampil cemerlang hingga pertengahan tahun dan menjadi yang terbaik di Asia.

Boom komoditas menguntungkan Indonesia sebagai negara eksportir hasil alam. Neraca perdagangan dan transaksi berjalan Indonesia yang membaik juga membuat capital outflow bisa ditekan sehingga membantu rupiah.

Akan tetapi, rupiah ambruk karena kencangnya fenomena "super dolar AS". Dolar AS terbang setelah bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) terus memberlakukan kebijakan agresif dengan menaikkan suku bunga hingga 425 basis points pada tahun ini.

Selain itu, Cash is the king yang kembali menggema di Republik Indonesia (RI) menjadi salah satu pemicu buruknya kinerja rupiah.

Cash is the king mencerminkan keyakinan jika uang tunai atau cash lebih berharga ketimbang aset investasi lainnya. Fenomena ini terjadi akibat ketidakpastian yang tinggi. Patut digarisbawahi, dalam kondisi saat ini bukan sembarang uang tunai yang dipegang investor, melainkan dolar AS.

Sehingga permintaan akan dolar meningkat dan membuat mata uang Paman Sam tersebut makin perkasa melawan rupiah.

Tiga indeks utama Wall Street tergelincir pada hari terakhir penutupan perdagangan 2022, Jumat (30/12/2022). Penurunan tersebut menjadi yang terburuk sejak 2008.

Dow Jones Industrial Average turun 73,55 poin, atau 0,22%, menjadi 33.147,25. S&P 500 turun 0,25% berakhir di 3.839,50. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,11% menjadi 10.466,88.

Inflasi yang panas dan kenaikan suku bunga yang agresif dari Federal Reserve memukul pertumbuhan saham secara keseluruhan, terutama saham teknologi yang membebani indeks sepanjang tahun. Kekhawatiran geopolitik dan data ekonomi yang fluktuatif juga membuat memperparah.

"Kami memiliki segalanya mulai dari masalah Covid di China hingga invasi ke Ukraina. Semuanya sangat serius. Tetapi bagi investor, itulah yang dilakukan The Fed," kata Art Cashin, direktur operasi lantai UBS, di CNBC Internasional.

Saat kalender beralih ke tahun baru, beberapa investor memperkirakan tren bearish di pasar akan bertahan sampai resesi melanda atau Fed dovish. Beberapa juga memproyeksikan saham akan mencapai posisi terendah baru sebelum rebound pada paruh kedua tahun 2023.

"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa ini akan menjadi seperti 'Wizard of Oz' dan semuanya akan menjadi warna yang mulia dalam satu atau dua saat. Saya pikir kami mungkin mengalami kuartal pertama yang bergelombang, dan bergantung pada The Fed. itu mungkin bertahan sedikit lebih lama dari itu," kata Cashin.

Sektor layanan komunikasi adalah sektor dengan kinerja terburuk di S&P 500 tahun ini, turun lebih dari 40%, diikuti oleh pilihan konsumen. Energi adalah satu-satunya sektor yang naik, naik 59%.

Kinerja Wall StreetFoto: Refinitiv
Kinerja Wall Street

IHSG di awal tahun berpotensi bergerak beragam dengan resisten terdekat berada di level 6.920. Sedangkan support terdekat berada di 6.800.

Adapun awal pekan 2023 diwarnai berbagai sentimen dari dalam maupun luar negeri. Mayoritas adalah rilis data makro yang mampu menggerakkan pasar keuangan.

Pertama, rilis data aktivitas manufaktur oleh S&P Global yang rilis di awal pekan dalam laporan PMI Manufaktur. Investor perlu memperhatikan PMI Manufaktur China dan Amerika Serikat (AS) yang merupakan mitra dagang utama Indonesia.

Menurut survey CAIXIN, aktivitas manufaktur China pada Desember diperkirakan akan melambat menjadi 48,8 dari sebelumnya 49,4, akan dirilis pada Selasa (3/1/2023).

Begitu juga dengan AS, yang mana aktivitas manufaktur diperkirakan turun ke 48,5 dari 49 menurut ISM yang akan dirilis pada Rabu (4/1/2023).

Perhatian investor dunia juga tertuju pada pembacaan notulensi rapat bank sentral AS, Federal Reserve/The Fed yang dilakukan pada Desember lalu.

Investor akan menanti komentar pejabat The Fed mengenai langkah bank sentral tersebut pada 2023.

Seperti diketahui, The Fed telah mengakhiri era easy money pada 2022 seiring dengan inflasi yang memanas. Atas langkah tersebut serta diikuti banyak bank sentral di negara, resesi dunia pun mengancam pada tahun ini.

Maka dari itu, "bocoran" pada pembacaan notulensi akan menyedot animo investor. Selain itu mengingat laju inflasi dunia mulai melandai. Pembacaan notulensi tersebut pada Kamis (5/1/2023).

Dari dalam negeri, aktivitas Manufaktur Indonesia hingga saat ini masih berada di zona ekspansi yakni 50,3. Akan tetapi trennya melambat, sehingga perlu dicermati rilis besok. Jika bertahan di zona ekspansi pada bulan Desember bisa menjadi katalis positif bagi pasar. Data ini akan dirilis pada Senin (2/1/2023).

Selain itu, pada Senin (2/1/2023) akan ada rilis inflasi Indonesia pada Desember.  Bank Indonesia dalam laporan indikator stabilitas rupiah per 23 Desember 2022 memperkirakan inflasi bulanan akan naik sebesar 0,48% month-to-month.  Kenaikan tersebut disebabkan oleh lonjakan harga sembako seperti ayam, tomat, hingga cabai.

Sementara konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi memperkirakan inflasi Desember 2022 akan menembus 0,54% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Hasil polling juga memperkirakan inflasi secara tahunan (yoy) akan menembus 5,39% pada bulan ini. Inflasi lebih rendah dibandingkan pada November yang tercatat 5,42%.  Secara tahunan, inflasi akan melandai seiring dengan memudarnya dampak kenaikan harga BBM subsidi.

Sementara itu, inflasi inti diperkirakan merangkak naik menjadi 3,39% pada Desember (yoy) dibandingkan 3,30% pada November.

Dalam tahun fiskal Indonesia, inflasi Desember (yoy) juga merupakan inflasi satu tahun penuh. Dengan demikian, proyeksi inflasi Desember (yoy) sebesar 5,39% juga menunjukkan inflasi tahun 2022.

Jika proyeksi menjadi kenyataan maka inflasi 2022 akan menjadi yang tertinggi sejak 2014. Pada tahun tersebut, inflasi menembus 8,36%.

Angin segar datang dari Presiden RI Joko Widodo yang akhirnya mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada hari ini, Jumat (30/12/2022). 

"Setelah mengkaji dan mempertimbangkan situasi 10 bulan terakhir dan lewat pertimbangan pertimbangan yang berdasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan mencabut PPKM yang tetuang Instruksi Mendagri 50-51 2022," kata Jokowi dalam konferensi pers.

Jokowi memastikan masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti sebelum adanya covid-19.

"Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," tegasnya.

Hal ini akan menguntungkan sektor yang sebelumnya terkena dampak pembatasan seperti transportasi, pusat perbelanjaan, properti, restoran, dan pariwisata.

Sektor ritel menjadi menarik pada 2023 karena adanya PPKM membuat tidak ada batasan jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan seperti mall. Sehingga bisa lebih optimal dalam menyerap pasar di 2023.

Berikut beberapa data ekonomi yang akan dirilis hari ini:

  • Rilis PMI Manufaktur Indonesia Desember (07.30 WIB)
  • Rilis Inflasi Indonesia Desember (11.00 WIB)

 

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

Indikator

Tingkat

Pertumbuhan Ekonomi (Q1-2022 YoY)

5,44 %

Inflasi (November 2022, YoY)

5,42%

BI 7 Day Reverse Repo Rate (Oktober 2022)

5,50%

Surplus/Defisit Anggaran Sementara (APBN 2022)

-3,92% PDB

Surplus/Defisit Transaksi Berjalan (Q3-2022)

1,2% PDB

Cadangan Devisa (September 2022)

US$ 134 miliar

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular