Newsletter

Selamat Tahun (Resesi Dunia) Baru 2023!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 January 2023 05:59
Konferensi Pers Presiden Joko Widodo terkait PPKM, Istana Negara, 30 Desember 2022.
Foto: Konferensi Pers Presiden Joko Widodo terkait PPKM, Istana Negara, 30 Desember 2022. (Tangkapan Layar youtube Sekretariat Presiden)

Selain itu, pada Senin (2/1/2023) akan ada rilis inflasi Indonesia pada Desember.  Bank Indonesia dalam laporan indikator stabilitas rupiah per 23 Desember 2022 memperkirakan inflasi bulanan akan naik sebesar 0,48% month-to-month.  Kenaikan tersebut disebabkan oleh lonjakan harga sembako seperti ayam, tomat, hingga cabai.

Sementara konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi memperkirakan inflasi Desember 2022 akan menembus 0,54% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Hasil polling juga memperkirakan inflasi secara tahunan (yoy) akan menembus 5,39% pada bulan ini. Inflasi lebih rendah dibandingkan pada November yang tercatat 5,42%.  Secara tahunan, inflasi akan melandai seiring dengan memudarnya dampak kenaikan harga BBM subsidi.

Sementara itu, inflasi inti diperkirakan merangkak naik menjadi 3,39% pada Desember (yoy) dibandingkan 3,30% pada November.

Dalam tahun fiskal Indonesia, inflasi Desember (yoy) juga merupakan inflasi satu tahun penuh. Dengan demikian, proyeksi inflasi Desember (yoy) sebesar 5,39% juga menunjukkan inflasi tahun 2022.

Jika proyeksi menjadi kenyataan maka inflasi 2022 akan menjadi yang tertinggi sejak 2014. Pada tahun tersebut, inflasi menembus 8,36%.

Angin segar datang dari Presiden RI Joko Widodo yang akhirnya mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada hari ini, Jumat (30/12/2022). 

"Setelah mengkaji dan mempertimbangkan situasi 10 bulan terakhir dan lewat pertimbangan pertimbangan yang berdasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan mencabut PPKM yang tetuang Instruksi Mendagri 50-51 2022," kata Jokowi dalam konferensi pers.

Jokowi memastikan masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti sebelum adanya covid-19.

"Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," tegasnya.

Hal ini akan menguntungkan sektor yang sebelumnya terkena dampak pembatasan seperti transportasi, pusat perbelanjaan, properti, restoran, dan pariwisata.

Sektor ritel menjadi menarik pada 2023 karena adanya PPKM membuat tidak ada batasan jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan seperti mall. Sehingga bisa lebih optimal dalam menyerap pasar di 2023.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular