Bos Sawit Makin Cuan! Harga CPO Nanjak 4 Hari Nih...
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menguat di sesi awal perdagangan Rabu (19/10/2022). Artinya, harga CPO sudah menanjak selama empat hari beruntun.
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan naik 0,87% ke MYR 4.046/ton pada pukul 08:48 WIB.
Teknis, analis komoditas Reuters, Wang Tao memprediksikan harga CPO akan menguji titik resistance di MYR 4.071/ton dan diproyeksikan akan melayang di bawah titik resistance atau akan kembali menuju titik support di MYR 3.924-3.958/ton.
Pada Selasa (18/10), minyak sawit berjangka Malaysia berakhir melesat 3,04% menjadi MYR 4.005/ton (US$ 849,6/ton) dan menjadi penutupan tertinggi dalam hampir tujuh pekan atau sejak 1 September 2022, dibantu oleh pelemahan ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran akan pasokan minyak nabati global.
Ringgit Malaysia jatuh ke level terendah sejak 1998 terhadap dolar AS, membuat harga CPO menjadi lebih murah untuk pembeli yang memegang mata uang lain.
"Ringgit Malaysia yang lebih lemah bersama dengan kekhawatiran banjir yang menghantam produksi di Malaysia membuat harga tetap tinggi," tutur Direktur Pelindung Bestari di Selangor Paramalingam Supramaniam dikutip Reuters.
"Ada juga kekhawatiran bahwa meningkatnya ketenggangan Rusia-Ukraina dapat membatasi pengiriman minyak bunga matahari dari Pelabuhan Ukraina, yang dapat menyalurkan permintaan ke minyak alternatif termasuk minyak sawit," tambahnya.
Selain itu, harga CPO tertopang oleh naiknya harga minyak saingan. Harga minyak kedelai di Dalian berakhir naik 0,2%, sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade ditutup 0,1%. Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Kombinasi pelemahan ringgit Malaysia di pasar spot dan potensi menghambatnya persediaan bunga matahari di Pelabuhan Ukraina, tampaknya dapat menopang harga CPO untuk beberapa waktu ke depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)