Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
30 June 2022 09:31
FILE PHOTO - A worker collects palm oil fruit inside a palm oil factory in Sepang, outside Kuala Lumpur February 18, 2014. REUTERS/Samsul Said/File Photo   GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: CPO (REUTERS/Samsul Said)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun di sesi awal perdagangan pada Kamis (30/6/2022). Penurunan ini koreksinya setelah kemarin berakhir ambles lebih dari 1%. 

Mengacu pada data Refinitiv, pukul 08:20 WIB, harga CPO di banderol di posisi MYR 4.878/ton atau turun 0,51%.

Menurut analis Reuters, Wang Tao memprediksikan harga CPO hari ini masih akan menguji titik support di MYR 4.742/ton setelah menyelesaikan pantulan dari posisi terendah di MYR 4.493/ton. Pergerakan harga CPO di atas MYR 4.952/ton dapat mendorong harga CPO hingga ke MYR 5.086/ton.

CPO 30 JuniSumber: Refinitiv

Pada Rabu (29/6), minyak sawit berjangka di Bursa Malaysia Derivatives Exchange berakhir ambles 1,7% ke MYR 4.903/ton (US$1.116,19/ton), di tengah ekspektasi kenaikan produksi serta peningkatan kuota ekspor oleh produsen utama CPO dunia, yakni Indonesia.

Berdasarkan riset Fitch Ratings, produksi CPO Indonesia telah melesat 9% pada kuartal pertama. Tidak hanya itu, Department of Agriculture Amerika Serikat (USDA) juga memprediksikan produksi CPO Indonesia akan melesat 8% pada 2022-2023. Sedangkan, produksi CPO Malaysia diprediksikan naik 11% pada 2022-2023 karena krisis tenaga kerja asing diproyeksikan akan terselesaikan pada awal tahun 2023.

Sementara itu, pejabat kementerian perdagangan Oke Nurwan mengatakan pada konferensi pers pada Selasa (28/6) bahwa pemerintah sedang menyusun skema terbaru sehingga perusahaan dapat memilih untuk menjual minyak goreng tanpa merek kemasan dengan harga yang sama dengan minyak goreng curah.

Untuk menutupi biaya pengemasan, perusahaan akan mendapatkan rasio kuota ekspor yang lebih besar. Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh pejabat senior kementerian koordinator maritim dan investasi Rachmat Kaimuddin.

"Kami akan mengimbangi dengan memberikan faktor multiplikasi ekspor yang lebih tinggi dan tanpa memberikan tenggat waktu," tambahnya dikutip dari Reuters.

Penurunan harga CPO hari ini melanjutkan koreksinya kemarin karena proyeksi peningkatan pada produksi CPO dan ekspor CPO Indonesia yang membanjiri pasar nabati dunia.

Padahal, harga CPO pada Selasa (28/6) sempat berakhir melesat 1,28% ke MYR 4.989/ton (US$1.134,24/ton). Harga CPO pada pekan ini menunjukkan pergerakan yang cukup volatil.

"Antisipasi produksi yang lebih kuat pada bulan Juli, laporan pabrik Malaysia yang menutup operasi karena kondisi pasar yang tidak menguntungkan dan meroketnya harga pengiriman adalah kontributor utama volatilitas di pasar kelapa sawit," kata Paramalingam Supramaniam, direktur pelindung Bestari yang berbasis di Selangor.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DMO CPO Jadi 30%, Antara Konsumsi VS Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular