
Bos Sawit Sumringah! Harga CPO Meroket 4% Lebih Nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melesat tajam di sesi awal perdagangan Rabu (05/10/2022), melanjutkan penguatannya selama lima hari beruntun. Lantas, bagaimana prediksi pergerakan harga CPO hari ini?
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan naik tajam 4,21% ke MYR 3.766/ton pada pukul 08:30 WIB.
Dengan begitu, harga CPO telah melesat 16,74% secara mingguan, meski masih drop 0,82% secara bulanan. Harga CPO terpantau juga masih ambles 22,7% secara year on year (yoy).
Wang Tao, analis komoditas Reuters memproyeksikan harga CPO masih akan memperpanjang kenaikannya ke kisaran MYR 3.824-3.919/ton karena telah menembus titik resistance MYR 3.754/ton.
![]() |
Minyak sawit berjangka Malaysia ditutup menguat tajam 5,52% menjadi MYR 3.615/ton (US$ 778,59/ton) pada Selasa (4/10) dan menyentuh rekor tertinggi dalam sepekan, didukung oleh harga minyak mentah dan minyak keledai yang lebih tinggi. Selain itu, permintaan akan CPO dari India kian menambah katalis positif di pasar nabati.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) berakhir melesat 2,6%, sementara bursa komoditas Dalian ditutup selama sepekan karena hari libur nasional. Laju pergerakan harga CPO kerap dipengaruhi oleh harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent tercatat berada di US$91,8 per barel, naik 3,81%. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate melonjak 3,46% menjadi US$86,52 per barel pada Selasa (4/10). Hal tersebut membuat CPO menjadi lebih menarik di pasar nabati karena harganya lebih murah untuk dijadikan bahan baku biodiesel. Sehingga, permintaan akan CPO pun meningkat.
"Ekonomi makro yang lebih kuat, pasar minyak mentah dan kompleks minyak kedelai memberikan dorongan ekstra untuk minyak sawit, "kata Manajer Perdagangan di Kantilal Laxmichand & Co yang berbasis di Mumbai Mitesh Saiya dikutip Reuters.
"Pembeli utama di China dan Eropa sedang mengantre untuk membeli karena minyak sawit mentah diperdagangkan mendekati posisi terendah 15 bulan, "tambahnya.
Seperti diwartakan Reuters bahwa enam diler memprediksikan bahwa impor minyak sawit India pada September 2022, melonjak ke level tertinggi dalam setahun didorong oleh permintaan yang kuat menjelang musim festival.
Impor CPO ke India melesat 21% dari bulan sebelumnya menjadi 1,2 juta ton dan menjadi angka tertinggi sejak September 2021.
Managing Partner di GGN Research Rajesh Patel menilai bahwa minyak kelapa sawit hampir $300 lebih murah daripada minyak kedelai saingannya untuk pengiriman September karena Indonesia berusaha mengurangi persediaanya yang membengkak, sehingga wajar bagi penyuling untuk meningkatkan pembelian. Bahkan ia memproyeksikan bahwa pada bulan Oktober ini, impor minyak kelapa sawit India akan tetap kuat, sekitar satu juta ton, karena diskon yang tajam terus berlanjut.
Di India, harga CPO ditawarkan dengan harga US$ 855/ton, termasuk biaya asuransi dan pengiriman (CIF), dibandingkan harga minyak kedelai mentah yang di banderol dengan harga US$ 1.207/ton.
Namun, terkait data impor CPO ke India secara resmi, kemungkinan akan dipublikasikan di pertengahan Oktober 2022 oleh The Solvent Extractors' Association of India.
Seperti diketahui, India merupakan importir utama CPO dunia dan merupakan pembeli utama CPO Indonesia, Malaysia dan Thailand. Sehingga, permintaan CPO yang meningkat dari India, tentunya akan menjadi durian runtuh untuk sektor perkebunan Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah