
Krisis ke krisis, Kisah '7 Nyawa Kucing' Bakrie Sehatkan BUMI

Ical melepas urusan bisnis setelah menjadi Menteri Koordinator Perekonomian pada 2004, dan memberikan kursi direksi pada kepada adiknya Nirwan D. Bakrie, dan anaknya Anindya N Bakrie. Ini perpisahan manis, tetapi tidak bisa membuatnya terlepas dari bulan-bulanan media ketika Bakrie & Brothers tersandung masalah.
Pada kasus semburan lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur-ini tampak membuatnya kerepotan dengan posisinya yang menteri kesejahteraan-nama Ical nyaris tidak pernah absen dari berita-berita utama media. Pun, kekisruhan di pasar modal Oktober 2008, berulang kali dia berkelit dari tudingan mempengaruhi otoritas pasar saham. Orang-orang waktu itu menyebut, dia adalah 'orangnya Kalla'-Wakil Presiden dan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla.
Walapun begitu, Ical adalah birokrat yang paling sepi dari guncingan korupsi, mungkin karena dia satu-satunya Menteri yang punya pesawat jet pribadi-Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah orang yang pernah merasakan nyamannya kabin mewah pesawat seharga setengah triliun, dengan kursi kulit warna pastel di kabin utamanya itu. Wapres meminjam Boeing Business Jet itu dalam lawatan ke Eropa, karena Maskapai Garuda dikenai sanksi larangan terbang ke sana.
Anindya Novyan Bakrie yang dilahirkan pada November 1974 selalu teringat oleh pesan kakeknya, bahwa semakin tinggi pohon, akan semakin keras pula hempasan angin yang menerpa. Bapaknya memberinya jabatan Presiden Direktur AN teve ditengah benang kusut belitan utang 1,4 triliun rupiah.
Tetapi, jebolan Stanford Graduate School of Business, California yang sejak balita sudah sering mendengarkan obrolan-obrolan bisnis kakek dan ayahnya itu dengan cepat menyelesaikan PR-nya. Masa remajanya, sejak SMU dihabiskan di Negeri Paman Sam, dan setelah bekerja lulus sarjana di Wall Street.
Bayang-bayang hebat Ical mulai hilang setelah Anindya mampu menyelesaikan setumpuk utang di AN teve itu. Namanya mulai santer dikalangan Bisnis setelah serangkaian ekspansi besar-besaran Bakrie & Brothers ke semua sektor bisnis utama, mulai dari perkebunan, tambang, telekomunikasi dan properti.
Sebuah misi besar adalah mengembalikan kejayaan keluarga dengan mengembalikan porsi-porsi kepemilikan keluarga di lima bisnis utama yang sudah lama hilang.
(mum/mum)