Genggam 85% Saham, Grup Bakrie-Salim Bawa BUMI Makin Kuat

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
13 October 2022 20:32
BUMI
Foto: dok RUPSLB BUMI

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa pekan terakhir, pelaku pasar di hebohkan dengan kabar masuknya Salim group ke daftar pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) lewat private placement.

Pada aksi korporasi tersebut ada dua entitas usaha yang bakal menyerap saham baru BUMI. Entitas pertama adalah Mach Energy (Hongkong) Limited (MEL). Sedang entitas berikutnya adalah Treasure Global Investments Limited (TGIL).

MEL bakal mengambil 85% dari 200 miliar saham baru yang diterbitkan BUMI di harga Rp 120 per saham melalui private placement. Sedang TGIL bakal menyerap 15% sisanya.

Seperti diketahui, komposisi pemegang saham MEL adalah, PT Bakrie Capital Indonesia memiliki sebesar 42,5% saham MEL. Kemudian, Clover Wide Limited menguasai 15% saham. Terakhir, Mach Energy (Singapore) Pte. Ltd. (MPEL) memiliki 42,5% saham MEL.

Nah, Mach Energy Pte. Ltd. adalah perusahaan di bawah Grup Salim. Anthoni Salim memiliki kendali penuh atas Mach Energy Pte. Ltd..

Setelah penyelesaian private placement, baik BCI maupun MPEL akan bersama-sama mengendalikan MEL. Semua keputusan yang dibuat MEL akan disetujui bersama oleh BCI dan MEPL.

Mengutip Forbes, Salim dan keluarganya menduduki peringkat No 3 dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih US$ 8,5 miliar saat dirilis Desember lalu. Grup Salim memiliki bisnis di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi. Salim juga terkenal karena memiliki Indofood, salah satu produsen mie instan terbesar di dunia.

Tidak sedikit yang beranggapan join controll yang dilakukan oleh dua grup besar tersebut dapat membawa perubahan signifikan terhadap BUMI ke arah yang lebih baik. Terlebih, dana yang diperoleh dari aksi korporasi BUMI akan digunakan untuk melunasi utang BUMI.

Bumi, yang merupakan produsen batu bara terbesar di Indonesia, menjalani proses restrukturisasi utang yang menyisakan utang yang diperkirakan sekitar US$ 1,5 miliar saat ini.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Jonathan Guyadi dalam risetnya mengungkapkan dengan langkah yang dilakukan tersebut, membuat BUMI bisa melakukan penghematan biaya bunga sekitar US$130 juta per tahun.

Bahkan dalam perhitungan Samuel Sekuritas BUMI diproyeksi dapat meningkatkan laba bersih di 2023 sebesar 13.4% berkat penurunan beban bunga menjadi US$ 36 juta (sebelumnya US$ 156 juta).

"Kami meyakini bahwa masuknya investor strategis baru dapat membantu BUMI dalam meningkatkan CSR dan tata kelolanya, serta mengembangkan strategi transisi energi jangka panjang," kata Jonathan beberapa hari lalu.

Sebelumnya, manajemen BUMI juga optimis, kinerja perusahan akan semakin baik ke depan di dukung dengan rasio utang yang turun. Sehingga pada akhirnya BUMI bisa mendongkrak kinerja signifikan.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Private Placement Lagi, Utang BUMI Lunas?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular