Masa Depan Pasar Modal RI: Investor Ritel
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Sucor Sekuritas Bernadus Setya Ananda Wijaya mengungkapkan investor ritel akan menjadi tulang punggung pasar modal dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Adapun saat ini jumlah investor ritel di Indonesia masih sekitar 2%, tertinggal dibandingkan negara lain yang mencapai 10%.
"Di Korea Selatan, Jepang dan negara maju investor direct sudah 10%, kalau di Indonesia masih sekitar 2% dan masih ada 8% yang menarik untuk diperhatikan. Dalam 5-10 tahun bisa jadi seperti negara besar lainnya," ujar Bernardus dalam Road To CNBC Indonesia Awards 2022, Kamis (29/9/2022).
Untuk menurutnya penting bagi perusahaan sekuritas untuk memperhatikan sistem online trading yang memiliki nilai tambah. Apalagi kini generasi muda lebih melek digital dan tumbuh paling pesat.
"Pendampingan melalui konten, event, insight, yang berkaitan dengan market saham apa yang direkomendasikan harus dilakukan. Teman-teman (investor) ritel bisa menjadi kunci pertumbuhan meski IHSG sedang resisten," ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia Rudy Utomo mengatakan peluang penambahan investor ritel masih sangat besar, sehingga perusahaan sekuritas tidak perlu saling 'memangsa'. Menurutnya, yang terpenting perusahaan efek dalam pengembangan bisnis turut mengakomodasi kebutuhan investor dalam aktivitasnya.
"Aktivitas perdagangan pasti menggunakan teknologi alias online. Ini yang diperlukan kecepatan dari sistem, dan tampilan. Tapi juga berkaitan dengan literasi dan inklusi yang ada," kata Rudy.
(rah)