Awan Cerah dari China Angkat Harga Nikel Nyaris 1%
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat pada perdagangan hari ini. Berbagai sentimen positif menyelimuti pasar nikel mengangkat harga jelang rapat The Fed.
Pada Selasa (20/9/2022) pukul 14.40 WIB harga nikel dunia tercatat US$24.835 per ton. Posisi ini naik 0,98% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan nikel dunia di gudang terus menyusut. Pada 19 September 2022 persediaan nikel di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) tercatat 51.702 ton. Jumlah ini turun 50.184 ton atau 49,3% secara point-to-point (ptp) sejak awal tahun.
Administrasi Umum Kepabeanan merilis data impor nikel China meningkat pada Agustus. Jumlah impor nikel rafinasi China pada Agustus 2022 tercatat 11.482 ton, naik 2,31% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Kabar baik lainnya adalah China, konsumen logam terbesar di dunia, mulai melonggarkan beberapa peraturan ketat dalam upaya menahan penularan virus Corona (Coronavirus Disease2019/Covid-19 yang telah merugikan pertumbuhan ekonomi dan permintaan logam di negara tersebut.
Otoritas lokal di kota Chengdu, China barat daya, mengumumkan rencana untuk membuka kembali aktivitas ekonomi dan sosial "secara tertib" mulai Senin setelah lebih dari dua minggu penguncian dan pembatasan ketat lainnya.
Sementara Hong Kong, yang mengadopsi isyarat dari kebijakan Covid-19 China, juga diperkirakan akan melakukan pembukaan kembali yang tertib dalam upaya untuk menjaga kota itu tetap terhubung dengan seluruh dunia.
China adalah konsumenterbesarnikeldi dunia sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dariChinamemiliki pengaruh terhadap laju harganikel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)