
Nikel 'Kiamat' Pasokan, Harganya Melambung 1% Lebih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia terpantau menguat pada perdagangan hari ini karena persediaan di gudang yang terus menyusut. Pada Jumat (16/9/2022) pukul 15.30 WIB harga nikel dunia tercatat US$24.430 per ton, naik 1,31% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan nikel dunia di gudang yang dipantau oleh Bursa Logam London (LME) turun 582 ton pada Rabu (15/9/2022). Penurunan tersebut membuat persediaan nikel di gudang LME jatuh ke posisi terendah posisi terendah sejak 2008.
Total terdapat 51.882 ton nikel di gudang LME. Jumlah tersebut telah turun 50.004 ton atau 49% secara point-to-point dibandingkan jumlah awal tahun.
Persediaan yang rendah digudang menjadi sinyal bahwa permintaan nikel masih tinggi meskipun berada di bayang-bayang ancaman resesi.
Perusahaan produsen nikel, Vale, memperkirakan permintaan global untuk nikel akan meningkat menjadi 6,2 juta ton per tahun pada 2030, naik 1,9 juta ton dari 4,3 juta ton per tahun pada 2022, dalam presentasi perusahaan.
Lonjakan permintaan akan didorong oleh penjualan EV yang berkembang pesat untuk menopang pertumbuhan transisi energi dan target emisi yang lebih rendah global dengan baterai kaya nikel disukai karena kinerja dan daur ulangnya.
Sumber nikel rendah karbon akan menjadi faktor kunci dalam membantu memenuhi tujuan dekarbonisasi produsen EV, kata Vale.
Pertumbuhan pasokan nikel sebagian besar akan didorong oleh peningkatan produksi di Indonesia, dengan Kanada dan Australia juga memainkan peran kunci, kata penambang.
Selain itu, pertumbuhan permintaan tembaga juga diperkirakan akan didorong terutama oleh sektor EV dan energi terbarukan secara lebih luas, meskipun produsen harus menghadapi penurunan kadar dan ketidakpastian peraturan, yang dapat mengakibatkan defisit struktural dalam jangka menengah hingga panjang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras) Next Article Kabar Baik dari China, Harga Nikel Melonjak 2% Lebih