Investor Tarik Cuan Berjamaah, Harga Nikel Kepeleset

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 13/09/2022 19:05 WIB
Foto: Infografis/Larangan Ekspor Biji Nikel/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia tergelincir pada perdagangan hari ini karena aksi ambil untung para investor setelah reli bullish sejak awal bulan ini.

Pada Selasa (13/9/2022) pukul 16.20 WIB harga nikel dunia tercatat US$24.390 per ton, turun 0,76% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Sejak awal September harga nikel telah menguat 14,79% secara point-to-point (ptp) sehingga wajar jika para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung saat ini.

Reli harga nikel hingga paruh pertama minggu ini dimotori oleh permintaan nikel yang diperkirakan masih akan bertumbuh.

Perusahaan nikel, Vale, mengatakan permintaan global untuk nikel akan meningkat menjadi 6,2 juta ton per tahun pada 2030, naik 1,9 juta ton dari 4,3 juta ton per tahun pada 2022, dalam pesentasi perusahaan.

Lonjakan permintaan akan didorong oleh penjualan EV yang berkembang pesat untuk menopang pertumbuhan transisi energi dan target emisi yang lebih rendah global dengan baterai kaya nikel disukai karena kinerja dan daur ulangnya.

Mendaur ulang baterai kaya nikel lebih baik daripada memproses ulang baterai lithium iron phosphate (LFP), karena memulihkan nikel lebih mudah dan lebih hemat biaya, daripada tingkat pemulihan lithium yang rendah dan nilai besi fosfat yang rendah, kata perusahaan itu.

Sumber nikel rendah karbon akan menjadi faktor kunci dalam membantu memenuhi tujuan dekarbonisasi produsen EV, kata Vale.

Pertumbuhan pasokan nikel sebagian besar akan didorong oleh peningkatan produksi di Indonesia, dengan Kanada dan Australia juga memainkan peran kunci, kata penambang.

Sejalan dengan Vale, Fitch Solution pun memprediksi permintaan nikel dunia diperkirakan akan meningkat dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Pada 2031, konsumsi nikel dunia diperkirakan mencapai 3,6 juta ton, dibandingkan tahun 2022 sebesar 2,59 juta ton. Ini berarti bertumbuh sebesar 40% ptp selama periode 2022-2031.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Forum Industri Nikel Minta Kenaikan Tarif Royalti Dikaji Ulang