Dear Investor, Siaga Ya! Wall Street Kayaknya Bakalan Ambruk!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kompak di zona merah pada perdagangan Rabu (07/9/2022), setelah ketiga indeks utama berakhir melemah kemarin karena meningkatnya imbal hasil (yield) obligasi AS.
Kontrak futures indeks Dow Jones terkoreksi 115 poin atau 0,3%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq jatuh masing-masing sebesar 0,37% dan 0,31%.
Pada Selasa (6/9), ketiga indeks utama ditutup melemah dan telah menurun selama tiga hari beruntun. Indeks Dow Jones ambles 173 poin atau 0,5%. Sedangkan, indeks S&P 500 tergelincir 0,4% dan Nasdaq jatuh 0,7%. Nasdaq berada pada jalur penurunannya selama tujuh hari beruntun dan menjadi penurunan terpanjang sejak 2016.
Pergerakan tersebut terjadi setelah yield obligasi tenor 10 tahun melesat hingga menyentuh level tertinggi sejak Juni 2022. Sementara yield obligasi tenor 30 tahun juga berakhir ke posisi tertinggi sejak 2014.
Investor terpecah mengenai bagaimana pasar akan memasuki bulan September yang dikenal sadis untuk saham-saham, setelah libur Hari Buruh Nasional. Semua mata tertuju pada indeks S&P 500 yang berada di level 3.900. Sebagian pelaku pasar menilai indeks telah jatuh ke posisi yang lebih rendah, sementara yang lain optimis tentang reli pada akhir tahun ini.
"Ini adalah medan pertempuran. Itu adalah perlawanan dan dukungan, Anda memiliki banyak konsolidasi resistensi dan dukungan dan kita akan melihat banyak pertempuran, apakah saham akan berada di atas atau di bawah," tutur Kepala Perencanaan NewEdge Wealth Cameron Dawson dikutip CNBC International.
"Jika berada di 3.900 maka merupakan sinyal bullish. Artinya pasar mengendus beberapa perubahan dalam likuiditas, bersedia untuk menempatkan kelipatan yang lebih tinggi pada hal-hal secara berkelanjutan...jika tidak, maka 3.6000 akan dimainkan dalam waktu singkat," tambahnya.
Hari ini, pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memberikan penjelasan mengenai situasi ekonomi yang dikenal dengan Beige Book. Selain itu, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, Presiden Fed Richmond Tom Barkin, dan Wakil Ketua Presiden Fed Lael Brainard juga dijadwalkan akan memberikan pidatonya di beberapa tempat yang berbeda.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)