Biar Kamu Update, Cek Kabar Pasar Dulu Sebelum Transaksi Ya!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar tengah menanti ending dari tarik ulur kenaikan harga Pertalite dan Pertamax. Sentimen ini secara tidak langsung turut menjadi salah satu pertimbangan investor dalam keputusan investasinya.
Akan tetapi, itu bukan satu-satunya sentimen penggerak pasar. Banyak sentimen lain yang menjadi kabar pasar hingga mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Berikut kabar pasar untuk perdagangan hari ini, Kamis (1/9/2022).
Ada Transisi Energi, PGN Pasok Gas 17,5 BBTUD ke Fajar Paper
Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGAS) mengoptimasi layanan gas bumi untuk mendukung keberlanjutan PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW). PGN akan menyalurkan gas bumi sampai dengan 17,5 BBTUD pada Fajar Paper.
Sebelumnya, PGN melayani kebutuhan gas bumi Fajar Paper menggunakan skema seasonal selling, atau volumenya disesuaikan dengan kebutuhan dalam periode tertentu. Kini penyaluran gas bumi ke Fajar Paper merupakan kontrak jangka panjang hingga 2035 yang diikat dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG).
Pemenuhan gas ke Fajar Paper berasal dari dari portfolio alokasi pasokan Gas PGN di Jawa Bagian Barat yang disalurkan menggunakan pipa South Sumatera West Java (SSWJ) dan pipa distribusi dedicated hilir. Ke depan Fajar Paper berencana melakukan pengembangan Gas Turbin dan 1 unit Paper Mill, sehingga penyaluran gas diharapkan akan meningkat menjadi 28-30 BBTUD.
Kinerja Tetap Sehat, BNI Kini Diperkuat Direksi Baru
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil membukukan tren kinerja dan ekspansi yang solid hingga Semester I tahun ini seiring dengan fokus pertumbuhan yang sehat pada nasabah top tier.
Hal tersebut terlihat dari laba bersih di Semester I 2022 yang tercatat mencapai Rp 8,8 triliun, atau tumbuh 75,1% secara year-on-year (yoy). Perolehan tersebut didorong oleh ekspansi kredit yang tumbuh 8,9% menjadi Rp 620,42 triliun.
"Selain kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tercatat tumbuh 7% atau mencapai Rp 691,84 triliun, dengan komposisi 69,2% diantaranya adalah Current Account Saving Account (CASA). Laba bersih juga dihasilkan dari kontribusi non-interest income yang pada Semester I Tahun 2022 ini dapat mencapai Rp 7,6 triliun atau naik 11,0%," kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar. setelah RUPSLB BNI, Rabu (31/8/2022).
Royke menambahkan, pecapaian BNI saat ini juga didukung oleh transformasi digital yang terus dilakukan, terutama pada tiga Product Champion BNI, yaitu BNI Direct, BNI Mobile Banking, dan BNI Xpora. Pada Semester I tahun ini, Perseroan berhasil membukukan pendapatan operasional sebelum pencadangan atau Pre-Provision Operating Profit (PPOP) sebesar Rp 17,2 triliun, tertinggi dalam sejarah kinerja Perseroan.
(RCI/dhf)