Pasar Galau Jelang Pidato Powell, Dow Futures Jatuh 0,3%

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Jumat, 26/08/2022 18:23 WIB
Foto: Bursa Amerika (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kompak berada di zona merah pada perdagangan Jumat (26/8/2022), di mana pasar masih menunggu komentar terbaru dari Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) (Federal Reserve/The Fed).

Kontrak futures indeks Dow Jones jatuh 87 poin atau 0,3%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi yang masing-masing sebesar 0,4% dan 0,6%.


Pergerakan tersebut terjadi setelah ketiga indeks berakhir melesat pada Kamis (25/8). Indeks Dow Jones lompat 300 poin atau 0,98%, sedangkan indeks S&P 500 melesat 1,4%. Bahkan, Nasdaq berakhir melejit hingga 1,7%.

"Secara keseluruhan, ini tetap menjadi momen yang sangat menarik untuk berinvestasi di ekuitas. Kinerja perusahaan yang memiliki dasar kuat menjadi kualitas terbaik. Itulah pengaturan yang dicari setiap investor jangka panjang," tutur Manajer Portfolio Upholdings Robert Cantwell dikutip CNBC International.

Di sepanjang pekan ini, ketiga indeks berada pada jalur penurunannya selama dua pekan beruntun, di mana indeks Dow Jones ambles 1,2%. Sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi masing-masing sebesar 0,7% dan 0,5%.

Investor global masih menantikan Ketua Fed Jerome Powell untuk memberikan komentar terbarunya di Jackson Hole, Wyoming.

Pasar mengharapkan panduan baru tentang bagaimana Fed akan bertindak musim gugur ini. Pasar terbagi apakah Fed akan menaikkan suku bunga setengah poin persentase atau tiga perempat poin persentase pada pertemuan kebijakan berikutnya pada September 2022.

"Kami kemungkinan akan melihat kelegaan besok kecuali kami mendapatkan kejutan besar dari apa yang dikatakan Powell. Satu hal yang akan saya perhatikan jika kita melihat ke pekan depan dan ke musim gugur...volatilitas obligasi tersirat masih sangat tinggi, menunjukkan bahwa sebenarnya kita cenderung terus melihat banyak tindakan dalam kurva imbal hasil (yield) obligasi yang dapat mempengaruhi pasar saham di musim gugur," tutur Ahli Strategi JP Morgan Asset Management Gabriela Santos.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi