Tarif Naik Tapi Komisi Diminta Turun, Nasib GOTO Bagaimana?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan tarif ojek online (ojol) yang diatur Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi akan dimulai Senin (29/8) pekan depan. Kenaikan ini ini sebelumnya sempat ditunda selama dua minggu.
Kenaikan tarif merupakan berita gembira bagi emiten internet raksasa Indonesa Goto Gojek Tokopedia (GOTO). Sebab, kenaikan ini berarti terdapat potensi kenaikan pendapatan perusahaan.
Kenaikan tarif minimal juga tampaknya tidak terlalu berpengaruh signifikan pada operasional Gojek. Sebab, aturan tersebut hanya mengatur batas bawah atau biaya jasa minimal.
Di Jakarta yang merupakan pasar terbesar Gojek, batas bawah ojol akan naik menjadi Rp 13.000-13.500 dari semula Rp 8.000-10.000. Tapi di lapangan, saat ini tarif minimum di wilayah Jakarta sudah mencapai Rp 14.000, bahkan sebelum Kemenhub mengumumkan aturan baru tersebut.
Kenaikan biaya jasa minimal tersebut pada dasarnya justru memberikan keleluasaan bagi GOTO untuk menaikkan kembali harga yang ditawarkan ke pelanggan, mengingat tidak ada aturan harga maksimal.
Meski demikian, dampak kenaikan harga secara agresif perlu dipertimbangkan. Promo yang semakin langka di tambah harga minimal yang semakin tinggi tentu akan membuat jasa yang ditawarkan semakin kurang atraktif.
Direktur Center for Policy and Public Management Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Yudo Anggoro mengungkapkan keputusan Kementerian Perhubungan untuk menaikkan tarif ojek online antara 30% hingga 50% akan berdampak luas. Salah satunya permintaan masyarakat terhadap ojek online berpotensi mengalami penurunan yang signifikan.
Selain itu, kecaman mitra ojol daerah atas disparitas pendapatan dengan mitra di Ibu Kota, akan membuat keputusan Gojek menaikkan tarif yang saat ini sudah berada di atas biaya jasa minimal semakin sulit untuk diambil.
Gojek tentu dapat meningkatkan tarif di daerah. Akan tetapi, daya beli masyarakat yang jauh lebih rendah membuat keputusan tersebut juga sama sulitnya.
Gojek belum memberikan pengumuman terbaru terkait kenaikan tarif ojol yang mulai diberlakukan minggu depan. Akan tetapi jika perusahaan memutuskan untuk menaikkannya ini akan menjadi kabar baik bagi pemegang saham GOTO.
CLSA dalam riset terbarunya menaikkan peringkat GOTO dari semua hold, kini menjadi buy. Rasionalisasi utama adalah terkait aturan baru Kemenhub.
Dengan asumsi volume dan jumlah transaksi yang konstan, Analis CLSA memperhitungkan setiap penambahan Rp 1.000 akan meningkatkan pendapatan GOTO sebanyak 30% dari pendapatan di full year 2021.
(fsd/dhf)