Harapan Stimulus China Kerek Harga Nikel 0,85%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
25 August 2022 17:35
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat didukung oleh harapan stimulus China, konsumen utama logam, yang bisa meningkatkan perekonomian. Imbasnya, permintaan akan logam pun ikut terkerek.

Pada Kamis (25/8/2022) pukul 14.45 WIB harga nikel dunia tercatat US$21.535 per ton, menguat 0,85% dibandingkan harga penutupan kemarin.

China akan mengambil lebih banyak langkah untuk mendukung ekonomi, termasuk meningkatkan dukungan pendanaan untuk proyek-proyek infrastruktur dan meningkatkan dukungan untuk perusahaan swasta serta perusahaan teknologi.

China akan mengeluarkan 19 kebijakan baru, termasuk menaikkan alat pembiayaan kebijakan sebesar CNY300 miliar. Negara itu akan memanfaatkan sisa kuota obligasi khusus sebesar CNY500 miliar dan akan mendukung perusahaan pembangkit listrik milik pusat untuk menerbitkan obligasi CNY200 miliar yuan. "Saat ini, ekonomi melanjutkan tren pemulihan di bulan Juni, tetapi fondasi pemulihannya tidak solid," kata kabinet seperti dikutip Reuters, Rabu (24/8/2022).

Pihak berwenang akan mengambil "langkah-langkah yang tepat waktu dan tegas, mempertahankan skala kebijakan yang masuk akal dan memanfaatkan perangkat kebijakan dengan baik, dan mengintensifkan upaya untuk mengkonsolidasikan landasan bagi pemulihan ekonomi," tambahnya.

Pada hari Senin, China memangkas suku bunga pinjaman acuan dan menurunkan referensi hipotek dengan margin yang lebih besar. Ini adalah langkah Beijing untuk meningkatkan upaya menghidupkan kembali ekonomi yang tertatih-tatih oleh krisis properti dan kebangkitan kasus virus Corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19).

Langkah ini diapresiasi oleh para pelaku pasar logam karena memberi harapan akan meningkatnya permintaan. Saat permintaan naik, harga pun mengikuti.

China adalah konsumen terbesar nikel di dunia dengan konsumsi sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik dari China, Harga Nikel Melonjak 2% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular