
Suku Bunga, BBM, Semua Naik! Nasib Wong Cilik Bagaimana?

Di saat BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga, pemerintah saat ini tengah mengkaji opsi pengendalian subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Salah satu opsi yang mengemuka adalah menaikkan harga terutama BBM subsidi.
Sepanjang 2005-2022, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sebanyak lima kali yakni dua kali pada 2005, satu kali pada 2008, 2013, dan 2014. Kenaikan harga tersebut menunjukkan pola yang sama yaitu inflasi akan melonjak tajam begitu harga BBM dinaikkan.
Inflasi dampak lanjutan (second round effect) kerap kali lebih besar dibandingkan dampak pertama (first round effect). Pola tahunan juga menunjukkan sejumlah barang dan jasa juga akan selalu mengalami lonjakan harga, terutama tarif angkutan.
Hasil simulasi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) berjudul Dampak Kenaikan BBM 2005 terhadap Kemiskinan menunjukkan dampak inflasi dari kenaikan BBM tidak hanya menyentuh sektor transportasi.
Kenaikan harga BBM juga berdampak kepada harga padi, sayuran, hasil ternak, perikanan laut, gula, beras, pupuk, pertambangan, industri baja, listrik, gas, air bersih, konstruksi, perdagangan, restoran, hotel, angkutan kereta api, angkutan darat, pelayaran, angkutan air, angkutan udara, komunikasi, hingga keuangan.
Berkaca pada kebijakan kenaikan harga BBM yang ditempuh Presiden Jokowi pada November 2014, terjadi kenaikan harga yang begitu signifikkan kala harga BBM dinaikkan rata-rata 33,57%.
Pada saat itu, harga bensin premium dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter dan minyak solar dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter. Pada November 2014, inflasi tercatat 1,50% sementara pada Desember menyentuh 2,46%.
Menyusul kenaikan harga BBM, tarif angkutan dalam kota menyesuaikan tarif sebesar 15 - 33%. Pada 2014, tarif angkutan dalam kota yang menyumbang inflasi sebesar 0,63%, tarif angkutan udara sebesar 0,22%, dan tarif angkutan antar kota sebesar 0,14%.
(cha/cha)[Gambas:Video CNBC]
