China Pangkas Suku Bunga, Investor Karet Girang

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
22 August 2022 18:45
A farmer collects latex at a rubber plantation in Buon Ma Thuot City, in Vietnam's central highland April 2, 2010. REUTERS/Kham
Foto: REUTERS/Kham

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia menguat pada perdagangan hari ini setelah pembeli utama China memangkas suku bunga pinjaman untuk menghidupkan kembali ekonominya.

Pada Senin (8/22/2022) harga karet dunia yang diperdagangkan di bursa berjangka Jepang tercatat JPY228,2 per kilogram, menguat 0,9% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.

"Kenaikan di pasar karet dapat dikaitkan dengan sentimen positif menyusul langkah-langkah pelonggaran moneter yang diumumkan di China, karena suku bunga pinjaman yang lebih rendah mendukung kemampuan perusahaan properti untuk menyelesaikan proyek konstruksi," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

"Namun, saya masih melihat permintaan jangka panjang melemah, dan ini mungkin hanya rebound teknis dalam jangka pendek," tambahnya.

Bank sentral China, People's Bank of China (PBOC),memangkas suku bunga acuan.

Ini dilakukan untuk meningkatkan ekonomi yang terpukul oleh kebijakan ketat pemerintah dalam mengendalikan corona dengan "nol-Covid", di tengah kemerosotan di pasar properti. Harapannya permintaan akan karet juga ikut terdongkrak.

Diketahui meski ekonomi terbesar kedua di dunia itu kembali menggeliat pasca pelonggaran pembatasan pandemi di Juni, tetapi sentimen konsumen dan bisnis tetap lebih lemah dari biasanya.

Loan Prime Rate(LPR/Suku Bunga Dasar Pinjaman) dengan tenor satu tahun, yang berfungsi sebagai tolok ukur untuk pinjaman korporasi, diturunkan dari 3,7% menjadi 3,65%.

Sementara itu pelemahan yen Jepang turut menopang laju harga karet dunia. Dolar AS terhadap yen tercatat JPY 137,02, melandai setelah naik setinggi di JPY 137,44. Pelemahan yen membuat aset yang dibanderol yen lebih terjangkau saat dibeli dalam mata uang lain. Permintaan pun berpotensi naik, akan diikuti dengan harga

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Membaik, Harga Karet Lompat 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular