China "Digembok" (Lagi), Harga Karet Terendah dalam 7 Bulan

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
04 August 2022 17:58
A farmer collects latex at a rubber plantation in Buon Ma Thuot City, in Vietnam's central highland April 2, 2010. REUTERS/Kham
Foto: REUTERS/Kham

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia melemah pada perdagangan hari ini karena kekhawatiran baru atas melambatnya permintaan di pembeli utama China menyusul pengumuman lockdown baru.

Pada Kamis (4/8/2022) harga karet dunia yang diperdagangkan di bursa berjangka Jepang tercatat JPY 227,6 per kilogram, turun 0,87% dibandingkan posisi kemarin.

Harga karet dunia menyentuh posisi terendah dalam tujuh bulan terakhir karena sentimen dari wabah baru virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

"Pasar bergerak sejalan dengan sentimen negatif seperti yang biasanya terjadi ketika ada berita tentang tindakan penguncian baru di China," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

"Investor waspada karena mereka menyukai stabilitas jangka panjang, dan konsumsi di China terus terpengaruh oleh kebijakan zero Covid mereka dan penguncian yang tidak menentu yang mengikutinya," tambahnya.

Ada kekhawatiran dalam beberapa minggu terakhir atas permintaan karet yang melambat di China karena lockdown yang diperpanjang di tengah wabah baru Covid-19. Para pelaku pasar khawatir akan mengurangi aktivitas industri dan konsumsi. Kota Sanya di China selatan, pusat pariwisata, memberlakukan karantina wilayah mulai Kamis di sebagian besar wilayahnya.

Komisi Kesehatan China melaporkan 446 kasus virus Covid-19 baru pada 3 Agustus, naik dibandingkan dengan 436 kasus baru pada sehari sebelumnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Membaik, Harga Karet Lompat 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular