Ngenes! Seminggu Harga Perak Jatuh 7%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
19 August 2022 12:07
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia melorot pada perdagangan siang hari ini di tengah kekhawatiran investor akan kenaikan suku bunga bank sentral.

Pada Jumat (19/8/2022) pukul 11:46 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$19,33 per ons, melemah 0,97% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Sepanjang pekan harga perak telah jatuh 7,11% secara point-to-point (ptp). Ini merupakan kinerja mingguan terburuk sejak pekan ketiga Januari 2022.

Sepanjang pekan pun harga perak dunia tidak sekalipun mencatatkan penguatan. Sementara dalam sebulan, harga perak melemah 4,82% ptp.

Dalam risalah yang keluar pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed tidak memberi petunjuk khusus berapa mereka akan menaikkan suku bunga dalam pertemuan September mendatang. The Fed hanya mengatakan jika mereka akan tetap memonitor dengan dekat data-data ekonomi sebelum membuat kebijakan.

Pelaku pasar pun kemudian berekspektasi jika The Fed akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk menekan inflasi, Artinya, kenaikan suku bunga agresif masih sangat mungkin terjadi.

Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan dia saat ini condong ke arah mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut pada bulan September.

Sementara menurut perangkat FedWatch milik CME group, para pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 59.5% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bp menjadi 2,75% - 3,0%. Sementara ekspektasi kenaikan suku bunga mencapai 75 bp sebesar 40,5%.

Perak sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena hal ini meningkatkan biaya peluang untuk memegang perak yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, mata uang dolar Amerika Serikat terus menguat sejalan dengan ekspektasi kenaikan suku bunga yang tetap agresif. Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tercatat 107,67.

Dolar AS yang naik akan membuat perak menjadi mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga bisa mengurangi minat membeli perak. Permintaan turun, harga mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular