
Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menyambut paruh kedua 2022 harga perak dunia tergelincir ke harga terendah dalam dua tahun terakhir.
Pada Jumat (1/7/2022) pukul 14:00 WIB harga perak dunia tercatat US$ 19,88/ons, ambles 1,8% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Sepanjang pekan ini harga perak dunia telah anjlok 5,88% point-to-point/ptp. Ini merupakan kinerja terburuk dalam tiga bulan.
Departemen Perdagangan AS mengumumkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi sebesar 6,3% year-on-year/yoy pada Mei. Angka tersebut sama dari bulan April.
Hal ini membuat pasar sedikit optimis bahwa inflasi sudah mencapai puncaknya. Namun,tetap saja angka ini masih jauh dari target 2%. Sehingga bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) kemungkinan masih akan agresif.
Terlebih lagi Ketua The Fed Jerome Powell selalu menegaskan komitmennya untuk memerangi inflasi. Bahkan jika berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi AS.
Pasar masih berekspektasi The Fed masih akan agresif pada pertemuan akhir Juli nanti. Menurut perangkat FedWatch milik CME group, para pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 83,2% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 2,25-2,5%.
Sebagai catatan, inflasi AS terbang 8,6% pada Mei tahun ini, yang menandai rekor tertinggi sejak Desember 1981.
Sikap The Fed yang lebih agresif menjadi kabar buruk buat pergerakan perak. Karena akan memudarkan kilau perak sebagai aset tanpa imbal hasil.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perak Jadi 'Korban' The Fed, Harganya Anjlok 1,6%