
Ambles! IHSG Drop 1,5%, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi parah jelang penutupan perdagangan, Jumat (1/7/2022). Rilis data inflasi menjadi pemberat laju IHSG. Pada 14:00 WIB IHSG terpantau longsor 1,45% ke angka 6.811,98.
Kekhawatiran investor akan kondisi makroekonomi global saat ini masih cenderung besar, sehingga mereka cenderung kembali melepas aset berisiko dan beralih memburu aset safe havens seperti obligasi pemerintah.Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (30/6/2022), menandakan bahwa investor cenderung khawatir dengan kondisi ekonom.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melaporkan inflasi pada Juni 2022 tercatat 0,61% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Inflasi tahun kalender adalah 3,19%.
Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Juni 2022 berada di 4,35%. Lebih tinggi dibandingkan Mei 2022 yang 3,55% sekaligus jadi yang tertinggi sejak Juni 2017.
Sejak awal tahun, sentimen negatif untuk aset berisiko datang bertubi-tubi. Mulai dari inflasi yang membuat ekonomi overheat dan terancam stagflasi, perang Rusia-Ukraina hingga pengetatan moneter.
Faktor risiko yang masih terus diperhatikan adalah berlanjutnya tensi geopolitik Rusia-Ukraina, kebijakan proteksionisme yang memicu krisis pangan global serta agresivitas pengetatan moneter global.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000