Suram! Sudah Anjlok 1,5%, Harga Perak Masih Bisa Turun Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia jatuh 1% lebih pada perdagangan hari ini karena nilai tukar dolar Amerika Serikat terus meningkat.
Pada Rabu (28/9/2022) pukul 11.12 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 18,16 per ons, anjlok 1,5% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.
Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa para bankir sentral AS bersatu dalam tekad mereka untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menurunkan inflasi, dan pasar keuangan memahami hal itu.
Sementara itu, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan bank sentral perlu menaikkan suku bunga ke kisaran antara 4,50% dan 4,75%.
Meskipun perak dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, kenaikan suku bunga telah melemahkan daya tarik perak batangan yang tidak menghasilkan imbal hasil dan mendorong dolar memecahkan rekor tertinggi.
Indeks dolar (DXY), yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama lainnya, tercatat 114,63 yang merupakan puncak tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Sementara itu, perak juga tertekan oleh ancaman resesi global karena turut digunakan sebagai bahan baku industri.
"Dengan sektor elektronik global berjuang dan latar belakang ekonomi global yang lebih umum memburuk, kami pikir harga perak akan tetap di bawah tekanan selama sisa tahun ini," tulis Capital Economics dalam sebuah catatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Perak Bangkit! PHP Nggak Nih?
(ras/vap)