
Tesla Dikabarkan Masuk Indonesia, Harga Nikel Ambles 2,3%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Fitch Solution meyakini Indonesia akan sukses menjadi pemasok bahan baku baterai kendaraan listrik di Asia bahkan dunia. Hal ini yang kemudian menarik banyak perusahaan mobil listrik naksir terhadap nikel Indonesia, salah satunya Tesla.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan kabar terbaru mengenai rencana Tesla, perusahaan mobil listrik pabrikan Amerika Serikat (AS) berinvestasi baterai listrik di Indonesia.
Berbicara dalam dialog eksklusif di segmen Economic Update Program Squawk Box CNBC Indonesia, Senin (8/8/2022), Luhut mengaku pembicaraan antara pemerintah Indonesia dan Tesla sampai saat ini masih berlangsung.
"Tesla ini kami masih komunikasi terus karena Tesla masih sibuk urusan dalam negeri, masalah Twitter," kata Luhut.
Luhut mengklaim Tesla telah meneken kontrak kerja sama dengan salah satu industri di kawasan Morowali. Namun, eks Kepala Staf Kepresidenan itu tidak merinci perusahaan yang dimaksud.
"Sudah engage (mengikutsertakan) sekitar US$ 5 miliar," kata Luhut.
Namun, Luhut mengatakan masalah internal yang dihadapi perusahaan Elon Musk itu saat ini dianggap lebih penting.
"Seperti saya sampaikan tadi ada masalah domestik mereka, saya juga tidak ingin mencampuri. Komunikasi kami masih jalan. Dia tidak punya banyak pilihan, nanti kita lihat," jelasnya.
Lembaga riset Fitch Solution memperkirakan pertumbuhan produksi nikel Indonesia sebesar 10% pada 2022 menjadi 919 ribu ton. Ini berkontribusi terhadap 31,4% hasil tambang nikel di dunia dan bisa menjadi posros nikel dunia.
Adapun menurut Fitch Solution ada lima tambang kunci nikel di Indonesia yaitu, Bahubulu (kemungkinan cadangan 23,8 juta ton), Lalindu & Lasolo (sumber yang terukur 1 juta ton), Sangaji (cadangan terbukti 22 juta ton), Cyclpos, dan Mandiodo (sumber yang terukur sebesar 25,2 juta ton.
Menurut data USGS, Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia dengan hasil produksi mencapai 1 juta ton pada tahun 2021 dengan cadangan sebesar 21 juta ton.
Pada Senin (8/8/2022) pukul 15.30 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 21.705 per ton, turun 2,3% dibandingkan harga penutupan kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik dari China, Harga Nikel Melonjak 2% Lebih