Takut Perang Dunia, Investor Berburu Perak

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 05/08/2022 14:30 WIB
Foto: Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kembali melirik aset safe haven setelah tensi antara Amerika Serikat dan China makin tinggi. Perak menjadi diuntungkan.

Pada Jumat (5/8/2022) pukul 13:45 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 20,21 per ons, menguat 0,2% dibandingkan posisi kemarin.


Para pelaku pasar saat ini masih mencerna apa yang terjadi di Taiwan setelah kunjungan Nancy Pelosi, ketua DPR Amerika Serikat. Pasalnya aksi ini malah memanaskan hubungan antara dua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Beijing sendiri sudah memperingatkan AS supaya tidak mencampuri urusan dengan Taiwan. Sampai saat ini China menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis sebagai wilayahnya dan telah berjanji suatu hari akan mengambil pulau itu, dengan paksa jika perlu.

Militer China telah melakukan latihan perang besar-besaran China di Selat Taiwan. Simulasi perang tersebut dilakukan China karena marah setelah kedatangan Pelosi. Bahkanberjanji meluncurkan "aksi militer yang ditargetkan" sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi.

Hal tersebut membuat keadaan pasar berpotensi menjadi tidak stabil dan membuat investor ke aset safe haven.

Namun, penguatan dibatasi oleh komentar pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengungkapkan tekad mereka untuk mengendalikan inflasi yang tinggi. Caranya yang dianggap memungkinkan adalah menaikkan suku bunga sebesar 50 basi poin.

Meskipun logam mulia dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik, kenaikan suku bunga AS dapat mengurangi daya tarik perak yang tidak memberikan imbal hasil.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi