Internasional

Taiwan Minta Dukungan Warga RI untuk Kutuk China

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
05 August 2022 14:00
A Taiwanese national flag flutters at half-staff at presidential office Saturday, Aug. 1, 2020, two days after former President Lee Teng-hui died in Taipei, Taiwan. Lee, who brought direct elections and other democratic changes to the self-governed island despite missile launches and other fierce saber-rattling by China, died on Thursday at age 97. (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Foto: Bendera Taiwan (AP/Chiang Ying-ying)

Jakarta, CNBC IndonesiaKantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) buka suara soal ketegangan yang melanda hubungan pulau itu dengan China akibat kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei. Hal ini dituliskan dalam sebuah rilis yang diunggah, Jumat (5/8/2022).

Kepala Perwakilan TETO di Jakarta, John Chen, mengatakan bahwa China telah melancarkan ancaman militer ke wilayah Taiwan dengan mengadakan latihan militer yang masif. Menurutnya, ini merupakan langkah membahayakan stabilitas dan keamanan dunia.

"Aksi ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional, membahayakan perdamaian dan stabilitas kawasan dan Selat Taiwan, serta melanggar hak dan kepentingan dari pesawat terbang dan kapal laut dari berbagai negara yang akan melintas di kawasan tersebut," tulis keterangan Chen yang diunggah dalam akun Twitter resmi @TETO_Jakarta.

Dalam pernyataan itu, Chen juga menekankan komitmen bahwa Taipei akan selalu terbuka bagi siapapun yang mendukung gagasan demokrasi dan kebebasan. Ia menyebut tidak ada satu pihak pun yang bisa menutup keran Taiwan dalam interaksi persahabatan dengan negara lain.

"Selain itu, perdamaian di Selat Taiwan sangat penting bagi perdamaian dan stabilitas regional dan global, dan pada saat yang bersamaan juga akan mempengaruhi kesejahteraan sebagian besar diaspora Indonesia di Taiwan."

Lebih lanjut, Chen juga meminta dukungan dari masyarakat Indonesia untuk mengutuk tindakan China yang melakukan latihan militer secara besar-besaran itu. Karena telah merusak status quo Taiwan dan mengganggu stabilitas regional.

"Saya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menegakkan solidaritas dengan Taiwan sebagai negara demokrasi untuk bersama-sama mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan menjaga perdamaian dan stabilitas tatanan internasional," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, China hingga saat ini masih menganggap Taiwan sebagai bagian integral dari kedaulatannya. Maka itu, Beijing menyikapi kunjungan Pelosi ke pulau itu sebagai langkah yang mampu memicu konflik besar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Iri! Perusahaan Ini Beri Bonus Akhir Tahun 52 Kali Gaji

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular