Ada Permintaan Dari Eropa, Bos Adaro: Kita Belum Bisa Penuhi

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara Eropa sedang mencari subtitusi impor batu bara di tengah kecaman ekonomi Uni Eropa terhadap batu bara dari Rusia. Salah satu negara tujuan impor batu bara eropa adalah Indonesia.

Tercatat, sudah ada beberapa negara yang melakukan impor ke Indonesia. Diantaranya adalah Polandia, Italia, Swiss dan juga Belanda.

Salah satu perusahaan batu bara raksasa dari Indonesia yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menanggapi hal ini. Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir mengatakan, meskipun ada peluang ekspor batu bara ke Eropa namun, pihaknya belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Baca: Ada Pemasok Ogah Setor Batu Bara ke PLN, Ini Kata Bos Adaro..

"Sementara kita memang belum bisa memenuhi kebutuhan permintaan batu bara dari negara-negara Eropa," ujar Pria yang akrab disapa Boy Thohir saat ditemui di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Boy Thohir menjelaskan, saat ini pihaknya fokus untuk memenuhi kebutuhan energi batu bara dalam negeri dan lebih memilih untuk menjalankan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) perusahaan.

"Karena memang kan kita ada planning RKAB segala macem jadi memang di satu sisi ini oportunnity tapi di lain sisi ini memang kalau tambang kan nggak bisa mau menaikkan produksi seketika," jelasnya.

Baca: Semester I, Produksi Batu Bara Adaro Naik 6% Jadi 28 Juta Ton

Saat ini, porsi ekspor Adaro Indonesia masih sangat kecil. Pihaknya tidak dapat meningkatkan ekspor karena terikat dengan rencana bisnis dan kerjasama dengan pemerintah, yaitu Kementerian ESDM. "Ada 1-2%. Ngga bisa (ditingkatin) karena kan kita tadi terikat oleh rencana kerja kita dengan kementerian ESDM," ucapnya.

Saat ini, Boy Thohir menambahkan ekspor batu bara ke Eropa seperti Spanyol, Italia, dan beberapa negara lainnya masih dalam jumlah yang sedikit. Sebab, perusahaan juga diminta untuk menjaga keseimbangan harga domestik dan kawasan Asia.

"Jadi kita fokus dengan pelanggan-pelanggan Adaro yang memang sudah puluhan tahun dan kuta tentunya juga menjaga keseimbangan produksi dengan permintaan," pungkasnya.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sederet Tantangan RI Pasok Batu Bara ke Jerman Cs