Ada Tren Penurunan Ekspor Batu Bara, Bumi Resources Masih Optimis

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
08 September 2025 15:22
Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin dan secara alamiah pekerjanya lebih cocok untuk kaum laki-laki. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin dan secara alamiah pekerjanya lebih cocok untuk kaum laki-laki. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan alasan di balik turunnya ekspor batu bara selama beberapa waktu ke belakang. Tercatat Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) per 4 September 2025, realisasi ekspor batu bara Indonesia tercatat sebesar 253,2 juta ton. Angka ini lebih rendah apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan produksi batu bara China dan India disebut menjadi salah satu faktor turunnya permintaan ke Indonesia. Padahal kedua negara tersebut adalah dua negara tujuan utama batu bara dari Tanah Air.

Di tengah tren penurunan ini, emiten pertambangan batu bara, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih optimis dengan target dan harga realisasi batu bara hingga akhir tahun. Advisor BUMI Christopher Fong menuturkan, Indonesia adalah produsen batubara termal terbesar yang menyumbang sekitar 500 juta ton ke pasar global.

"Pada 2025 kami mengalami penurunan karena sejumlah faktor termasuk harga dan pasar lainnya, karena mereka meningkatkan produksi domestik, terutama China. Namun, kami berharap untuk memenuhi estimasi target untuk 2025 dalam hal produksi dan bahwa pemulihan harga akan direalisasikan," ungkap Fong kepada CNBC Indonesia, Senin (8/9/2025).

Apalagi menurut Fong, Bumi Resources adalah pengekspor terbesar batu bara termal dan salah satu operator batu bara termal terbesar di dunia. Fong mengatakan bahwa posisi ini akan terus berlanjut.

Selain itu, saat musim panas berakhir di belahan bumi utara, perusahaan mengharapkan adanya peningkatan metrik produksi dari Indonesia. Pasalnya, pertambangan batu bara BUMI di Kalimantan yakni KPC East konsisten memuat 38 kapal setiap bulan dan operasi berjalan 24 jam sehari.

Sebelumnya, Asosiasi Pertambangan Indonesia atau Indonesian Mining Association (IMA) mengatakan bahwa volume ekspor batu bara Indonesia ke negara tujuan utama seperti China dan India sudah diprediksi akan mengalami penurunan. Bahkan, penurunan tersebut kemungkinan berlangsung mulai tahun ini.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tangkap Peluang, BUMI Optimis Bidik Produksi Batu Bara 81 Juta Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular