Semester I, Produksi Batu Bara Adaro Naik 6% Jadi 28 Juta Ton

vap, CNBC Indonesia
02 August 2022 18:00
FILE PHOTO: The logo of PT Adaro Energy as seen at PT Adaro Energy headquarters in Jakarta, Indonesia, October 20, 2017. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: REUTERS/Beawiharta/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melaporkan telah memproduksi 28,01 juta ton batu bara pada semester I-2022, atau naik 6% dari 26,49 juta ton pada semester I-2021.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip, Selasa (2/8/2022), saat ini perusahaan masih mempertahankan target produksi full year 2022 pada kisaran 58 - 60 juta ton dengan perkiraan bahwa operasi pengambilan batu bara akan meningkat pada semester II-2022 dengan adanya prediksi perbaikan cuaca dan peningkatan ketersediaan alat berat.

Untuk mengatasi hambatan dalam memperoleh alat berat, salah satu perusahaan anak, yakni PT Saptaindra Sejati (SIS), telah menunjuk satu kontraktor baru yang memiliki kapasitas peralatan untuk membantu pencapaian target produksi PT Adaro Indonesia.

"Permintaan untuk produk-produk batu bara termal maupun metalurgi ADRO tetap tinggi," ungkap manajemen. 

Sedangkan untuk penjualan batu bara, pada semester I-2022 naik 7% menjadi 27,49 juta ton dari 25,78 juta ton pada semester I-2021, karena produk E4700 yang meliputi 49,3% penjualan terus mendapatkan permintaan yang tinggi dari para pelanggan.

Porsi penjualan produk batu bara dengan CV menengah di periode ini mencapai 77%.

Namun di sisi lain, ADRO melaporkan penurunan 11% pada pengupasan lapisan penutup menjadi 102,07 million bank cubic meter (Mbcm) pada semester I-2022, dari 115,22 Mbcm pada semester I-2021.

Penurunan ini didorong oleh penurunan sebesar 17% pada pengupasan lapisan penutup di tambang Adaro Indonesia dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan pengupasan lapisan penutup menyebabkan nisbah kupas ADRO pada semester I-2022 turun menjadi 3,64x dari 4,35x pada semester I-2021.

Adapun produk E4700 meliputi hampir setengah penjualan batu bara perusahaan pada semester I-2022, dibandingkan hanya 29% pada semester I-2021.

Indonesia merupakan tujuan penjualan yang utama, dan masing-masing secara TTM (selama 12 bulan terakhir) dan 1H22, Indonesia meliputi 25% dan 23% penjualan batu bara perusahaan.

"Walaupun dari kuartal ke kuartal penjualan batu bara ke pasar domestik dapat berfluktuasi, dengan adanya kontrak berbasis volume tahunannya, perusahaan tetap menargetkan untuk menyumbangkan 25-27% penjualan ke pasar domestik di Indonesia," ungkap manajemen. 

Penjualan ke India naik menjadi 15%, sejalan dengan kenaikan permintaannya terhadap produk batu bara termal dan metalurgi. 

Produksi Batu Bara Adaro Minerals 

Anak usaha ADRO, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) melaporkan kenaikan produksi batu bara sebesar 7% y-o-y menjadi 1,53 juta ton pada 1H22 dari 1,43 juta ton pada 1H21, dengan mempertahankan laju untuk mencapai target produksi tahunan yang berkisar 2,8 - 3,3 juta ton.

Penjualan batu bara pada semester I-2022 mencapai 1,28 juta ton, atau naik 9% dari 1,17 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.

Pengupasan lapisan penutup pada semester I-2022 tercatat 3,49 Mbcm, atau naik 14% dari 3,05 Mbcm pada semester I-2021. ADMR mencatat nisbah kupas 2,28x pada semester I-2022, lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu yang tercatat 2,13x, dan tetap sejalan dengan proyeksi nisbah kupas LOM perusahaan.

Pada semester I-2022, batu bara ADMR dijual ke para pelanggan di Jepang, China, India, Eropa dan Indonesia. 


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham ADRO Melonjak Nyaris 30%, Batu Bara Masih Bawa Cuan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular