Kondisi Ekonomi RI Terkini: Masih Jauh Lah ya dari Resesi
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sepakat bahwa kondisi Indonesia masih terjaga di tengah semakin memburuknya perekonomian dunia.
Ekonomi Indonesia dimungkinkan tetap cerah dan tak ikut terjerumus ke lubang resesi ataupun stagflasi.
Berikut data-data yang menggambarkan ketahanan ekonomi nasional berdasarkan siaran pers KSSK, Selasa (2/8/2022):
Pertumbuhan Ekonomi
Perbaikan perekonomian domestik pada triwulan II 2022 diproyeksikan terus berlanjut, ditopang oleh peningkatan konsumsi dan investasi serta kinerja ekspor. Berbagai indikator dini pada Juni 2022 tercatat tetap baik. Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh 15,4% (yoy).
Kinerja sektor manufaktur tetap positif sebagaimana tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang masih ekspansif di level 50,2 dan menguat kembali pada Juli 2022 ke level 51,3.
Konsumsi listrik baik industri maupun bisnis juga tumbuh positif. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat ke level 128,2 dari posisi Maret 2022 di level 111,0 yang menunjukkan optimisme masyarakat terhadap prospek pemulihan ekonomi.
Baik Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maupun Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi pada periode tiga bulan terakhir akan tumbuh di atas 5%.
"Pada kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi 5,01% dan kuartal II akan bertahan di atas 5%," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
(mij/mij)