
Kondisi Ekonomi RI Terkini: Masih Jauh Lah ya dari Resesi

Neraca Pembayaran
Arus modal bergerak keluar alias outflow dalam beberapa waktu terakhir, Meski demikian KSSK melihat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diprakirakan tetap kuat.
Transaksi berjalan triwulan II 2022 diproyeksikan mencatat surplus, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus pada triwulan I, terutama didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan, sejalan dengan masih tingginya harga komoditas global.
Pada Juni 2022 surplus neraca perdagangan tercatat mencapai USD5,09 miliar dan selama triwulan II 2022 mencapai USD15,55 miliar.
Neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan tetap terjaga didukung oleh aliran modal masuk dalam bentuk penanaman modal asing (PMA). Sementara itu, investasi portofolio pada triwulan II 2022 mencatat net inflow sebesar USD0,2 miliar.
Namun demikian, memasuki triwulan III 2022 (hingga 28 Juli 2022), investasi portofolio mencatat net outflow sebesar USD2,05 miliar sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi. Sementara itu, posisi cadangan devisa akhir Juni 2022 masih tetap kuat, tercatat sebesar USD136,4 miliar, setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor.
Nilai Tukar Rupiah
Rupiah tak bisa terhindar dari tekanan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Seperti yang juga dialami oleh mata uang negara-negara lainnya.
Hingga 28 Juli 2022, secara year to date (ytd), nilai tukar Rupiah melemah 4,55%,. Akan tetapi relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara di kawasan, seperti Malaysia (6,46%), India (6,80%), dan Thailand (9,24%).
BI tak segan-segan mengeluarkan segenap jurus untuk stabilisasi nilai tukar rupiah yang tertekan akibat ketidakpastian global. Khususnya yang bersumber dari Amerika Serikat (AS).
"BI gak segan-segan melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah. Melindungi ekonomi inflasi kita dari tekanan dolar global. Kita intervensi," tegas Gubernur BI Perry Warjiyo dalam kesempatan yang sama.
Intervensi yang dimaksud bisa dilangsungkan baik di pasar spot, surat berharga negara (SBN) maupun DNDF.
(mij/mij)