Ekonomi AS Diramal Melambat, Tak Akan Resesi Kayak Jepang

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
23 February 2024 20:35
Demonstrators protest Friday, June 5, 2020, near the White House in Washington, over the death of George Floyd, a black man who was in police custody in Minneapolis. Floyd died after being restrained by Minneapolis police officers.. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Foto: Amerika Serikat (AP/Carolyn Kaster)

Jakarta, CNBC Indonesia-PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) meyakini ekonomi Amerika Serikat tidak akan bernasib sama seperti Jepang dan Inggris 2024-2025. Dengan kata lain, PT BRI meyakini AS tidak akan mengalami resesi dua tahun ke depan.

"Perekonomian AS diperkirakan masih akan melambat, tapi diramalkan tidak sampai resesi," kata Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto dalam diskusi LPPI, Jumat (23/2/2024).

Dia mengatakan keyakinan itu didasarkan pada beberapa alasan. Salah satunya adalah membaiknya keyakinan para pelaku ekonomi di AS. "Seiring dengan membaiknya keyakinan para pelaku ekonomi di sana," kata dia.

Dengan membaiknya ekonomi di AS, Amam memprediksi suku bunga acuan bank sentral AS atau Fed Fund Rate tidak akan turun dalam waktu cepat. Dia mengatakan sebagian kalangan memang telah memprediksi The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada akhir semester I 2024.

Namun, dengan semakin solidnya perekonomian AS, maka bisa jadi suku bunga acuan itu tidak akan turun dalam waktu dekat ini. "Fed fund rate diperkirakan akan high for longer karena masih solidnya perekonomian AS dan kemungkinan baru akan turun di akhir semester I," kata dia.

"Tapi sudah diperkirakan mungkin bisa juga tidak terjadi di semester I atau bahkan mundur lagi," kata dia.

Sebelumnya, Jepang, yang pernah menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, melaporkan kontraksi selama dua kuartal berturut-turut pada Kamis (15/2/2024). Ekonomi turun 0,4% secara tahunan pada kuartal keempat IV-2023 setelah melaporkan kontraksi atau -3,3% pada kuartal ketiga kuartal III-2023.

Sementara itu, Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan, pertumbuhan ekonomi Inggris minus 0,3% secara kuartalan pada kuartal IV-2023 melanjutkan kontraksi pada periode sebelumnya sebesar 0,1%.


(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Ungkap Situasi Dunia Terkini: AS Cerah, China Suram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular