Kabar Merger BMTR & MNCN Hingga Kinerja ASII-BMRI-MTEL-WSKT

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
29 July 2022 07:35
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

8. Pendapatan Naik 29%, Tapi Waskita Karya Merugi Rp 236 M

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatat rugi bersih sebesar Rp 236,51 miliar pada semester pertama tahun ini. Padahal, pada tahun lalu, emiten pelat merah ini mencatat laba bersih Rp 154,13 miliar.

Mengutip laporan keuangan, Kamis (27/7/2022), WSKT sejatinya mencatat pendapatan Rp 6,09 triliun semester pertama tahun ini. Pendapatan ini meningkat 29,3% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,71 triliun.

Beban pokok tercatat Rp 5,43 triliun. Kenaikannya sekitar 29,3% secara tahunan dari sebelumnya Rp 4,71 triliun.

WSKT masih mencatatkan laba bruto di semester I tahun ini sebesar Rp 657,18 miliar, naik 29% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 508,01 miliar.

Namun, beban-beban lain WSKT juga mengalami kenaikan. Misalnya, seperti beban penjualan yang naik 5,98% secara tahunan menjadi Rp 18,46 miliar. Kemudian, beban umum dan administrasi naik 25,74% secara tahunan menjadi Rp 1,27 triliun.

WSKT juga sebelumnya mencatat laba selisih kurs Rp 1,16 miliar semester pertama tahun lalu. Namun, pada periode yang sama tahun ini, kerugian kurs Rp 1,47 miliar.

Beban keuangan mengecil jadi RP 1,97 triliun dari sebelumnya Rp 2,03 triliun. Akan tetapi, WSKT mencatat rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp 213,55 miliar, meningkat dari sebelumnya Rp 172,26 miliar.

Kerugian yang WSKT alami juga membuat perusahaan mencatat rugi bersih per saham Rp 8,21.

9. Krakatau Steel-Posco Jalin Kerja Sama Investasi US$ 3,5 M

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk bersama Kementerian Investasi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama investasi dengan Posco di Seoul, Korea Selatan pada Kamis, (28/7/2022). Adapun investasi yang ditanamkan rencananya berjumlah US$ 3,5 miliar.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim mengaku sangat gembira atas dukungan pemerintah dalam mewujudkan ekspansi PT Krakatau Posco yang merupakan perusahaan patungan Krakatau Steel dan Posco.

"Kami akan terus aktif berkolaborasi dalam melaksanakan rencana investasi sesuai dengan yang telah disepakati. PT Krakatau Posco akan menjadi perusahaan baja terintegrasi yang terbesar di Asia Tenggara," ujar Silmy dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7/2022).

Dia menambahkan, dalam MoU ini, Krakatau Steel dan Posco menyepakati investasi perluasan kapasitas produksi PT Krakatau Posco yang direncanakan dapat mencapai 10 juta ton per tahun, baik produk hulu maupun hilir.

Dengan begitu, Krakatau Steel dan Posco dapat menghasilkan produk baja bernilai tambah tinggi seperti baja otomotif sebagai dukungan terhadap rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai basis industri mobil listrik dunia.

"Selain itu kerja sama Krakatau Steel dan Posco juga dipersiapkan untuk mendukung proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dimana Posco memiliki pengalaman panjang dalam pembangunan beberapa kota di Korea," tambah Silmy.

10. AGRO-BRIS-MTEL Penghuni Baru Indeks BUMN20, Siapa Tergeser?

Hasil evaluasi mayor indeks IDX BUMN20 untuk periode efektif 3 Agustus2022 - 2 Februari 2023 telah keluar.

Ada tiga saham penghuni IDX BUMN20 yang terdepak yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR).

Ketiga saham yang terdepak tersebut digantikan oleh saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).

Merespons rilis tersebut ketiga saham yang baru masuk menjadi konstituen indeks IDX BUMN20 mencatatkan penguatan di sesi I perdagangan Kamis (28/7/2022).

Harga saham AGRO sebagai anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terpantau menguat tipis 0,61% di Rp 820/unit. Kemudian harga saham BRIS menguat 2,78% ke Rp 1.665/unit.

Terakhir saham MTEL yang juga merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menguat 1,39% dan ditutup di Rp 730/unit siang ini.

Sebagai informasi, indeks IDX BUMN20 berisi saham perusahaan pelat merah baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan afiliasinya.

Indeks ini dibentuk serta dihitung dengan metode Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighted dengan pembobotan indeks paling tinggi untuk saham sebesar 15%.

Seperti indeks lainnya, IDX BUMN20 juga dievaluasi secara berkala. Evaluasi mayor dilakukan pada Januari dan Juli sedangkan evaluasi minor dilakukan pada April dan Oktober.

11. Laba Bumi Serpong Damai Turun Saat Pendapatan Naik, Kenapa?

Kinerja keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) kurang apik. Keuntungannya turun meski labanya naik.

Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (28/7/2022), emiten properti milik Grup Sinar Mas ini membukukan pendapatan Rp 3,83 triliun semester pertama 2022. Angka ini naik 17,85% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 3,25 triliun.

Beban pokok tercatat Rp 1,46 triliun, lompat 37,37% secara tahunan dari sebelumnya Rp 1,06 triliun. Laba kotor tercatat Rp 2,37 triliun.

Akan tetapi, kenaikan beban pokok yang cukup signifikan membuat pertumbuhan laba kotor jadi terbatas. Kenaikan laba kotor semester pertama tahun ini hanya sekitar 8,7% secara tahunan dari sebelumnya Rp 2,19 triliun.

Beban penjualan juga naik 48,05% secara tahunan menjadi Rp 607,45 miliar. Sedang beban umum dan administrasi naik 11,13% secara tahunan menjadi Rp 609,09 miliar.

Ditambah dengan kenaikan pajak final menjadi Rp 136,83 miliar dari sebelumnya Rp 106,89 miliar menjadi Rp 136,83 miliar, maka laba usaha BSDE tercatat Rp 1,02 triliun. perolehan ini turun 9,19% secara tahunan dari sebelumnya Rp 1,12 triliun.

Kenaikan beban dan sejumlah pos keuangan lain tak mampu dikompensasi oleh keuntungan selisih kurs. Pada pos keuangan ini, BSDE mencatat laba selisih kurs Rp 106,01 miliar dari sebelumnya rugi Rp 18,06 miliar.

Alhasil, BSDE membukukan laba bersih Rp 463,64 miliar. Angka ini turun 31,91% secara tahunan dari sebelumnya Rp 680 miliar.

12. HM Sampoerna Terbebani Pita Cukai, Keuntungan Tergerus 26%

Kinerja keuangan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) masih kurang mengepul. Kenaikan penjualan tak diiringi oleh keuntungan.

Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (28/7/2022), HMSP mencatat penjualan bersih RP 53,5 triliun pada semester pertama tahun ini. Penjualan itu naik 12,34% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 47,63 triliun.

Beban pokok perusahaan naik 17,35% secara tahunan menjadi Rp 45,52 triliun. Nah, Dari sini ihwal penurunan kinerja keuangan HMSP.

Kenaikan beban melampaui kenaikan penjualan bersih. Porsi beban pokok terhadap pendapatan paruh pertama tahun ini juga mencapai 85,08%, lebih tinggi dari porsi periode yang sama tahun lalu, 81,45 triliun.

Setelah ditelisik lebih lanjut, kenaikan beban pokok yang cukup sognifikan itu rupanya dipicu oleh kenaikan beban pita cukai. Beban pita cukai HMSP mencapai Rp 34,13 triliun, lompat 28% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 26,67 triliun.

Imbas kenaikan beban pokok secara keseluruhan, laba kotor HMSP turun 9,67% secara tahunan menjadi Rp 9,81 triliun. Ditambah dengan kenaikan beban di pos keuangan lain, laba bersih HMSP turut mengecil.

Sepanjang semester pertama tahun ini, laba bersih tercatat Rp 3,05 triliun. Angka ini turun 26,25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 4,13 triliun.

13. Peroleh Pernyataan Efektif, Agung Menjangan Mas Siap IPO

PT Agung Menjangan Mas Tbk telah memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan initial public offering (IPO) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mengutip prospektus perseroan, dalam IPO ini Agung Menjangan Mas melepas sebanyak 240.000.000 saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 50 di harga Rp 100.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 336.000.000 waran seri I atau sebanyak 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Setiap pemegang 5 saham baru perseroan berhak memperoleh 7 waran seri I, di mana setiap waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam pertopel. Adapun penjamin pelaksana emisi efek dipercayakan perseroan ke PT Indo Capital Sekuritas.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 13,63 % akan digunakan untuk pembelian mesin excavator PC-300 untuk melakukan pembersihan kotoran yang menumpuk dan pengerukan tanah dari pihak ketiga,

Sementara 4,55% akan digunakan untuk pembelian peralatan berupa 2 mobil dyna dump truck untuk pengangkutan hasil panen, dan hasil pengerukan kotoran atau tanah dalam proses pascapanen dengan kapasitas 8-10 ton dari pihak ketiga.

Sedangkan 6,82% akan digunakan untuk pembelian peralatan berupa 1 alat berat bulldozer tandem roller untuk pemerataan tanah dari pihak ketiga dan sisanya 75,00% untuk modal kerja dalam memenuhi kebutuhan operasional dan modal kerja Perseroan di antaranya namun tak terbatas untuk biaya gaji dan tunjangan karyawan, keperluan kantor, biaya marketing dan biaya operasional lainnya.

"Target dana IPO sebesar Rp 24 miliar yang akan digunakan untuk menambah peralatan dan modal kerja perseroan yang akan mengangkat kinerja dan menambah nilai tambah perseron," kata Direktur Utama Agung Menjangan Mas, Hartono Limmantoro kepada CNBC Indonesia. 

(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular