Kabar Merger BMTR & MNCN Hingga Kinerja ASII-BMRI-MTEL-WSKT

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
29 July 2022 07:35
IHSG,  Senin (9/5/2022).
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tajam 0,85% di 6.956,82 pada perdagangan Kamis (28/7/2022).

IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan dibuka dan kembali menembus level psikologis 6.900.

Pergerakan IHSG mengekor mayoritas indeks saham acuan Asia yang juga berada di zona hijau kecuali indeks Hang Seng.

Lalu bagaimana pergerakan IHSG menuju akhir pekan dan akhir Juli? Sebelum memulai perdagangan Jumat (29/7/2022), yuk simak kabar emiten berikut ini!

1. Capai Rp 1.138 T, Bank Mandiri Jadi Penyalur Kredit Terbesar

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat penyaluran kredit hingga Rp 1.138,31 triliun sepanjang semester pertama tahun ini. Penyaluran itu naik 12,22% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Melalui pencapaian itu, Bank Mandiri menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Kamis (28/7/2022).

Perbaikan kinerja Bank Mandiri, lanjut Darmawan, selaras dengan kondisi perekonomian nasional yang masih bertumbuh. Hal ini juga mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia masih relatif stabil meski diterpa oleh ketidakpastian global.

Fungsi intermediasi yang positif tersebut disokong oleh seluruh segmen kredit yang membaik. Salah satunya, kredit korporasi yang menjadi penyumbang terbesar dengan pertumbuhan sebesar 10,6% secara tahunan Rp 409 triliun pada akhir Juni 2022.

Pertumbuhan kredit ini juga turut mendorong pertumbuhan total aset Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai Rp 1.786 triliun atau tumbuh 13% secara tahunan sampai dengan kuartal II-2022.

2. Ada Hantu Resesi, Bos OJK: Sistem Keuangan RI Terjaga Baik!

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sistem keuangan Indonesia saat ini terjaga dengan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan yang terus tumbuh di tengah meningkatnya tekanan inflasi dan pelemahan ekonomi global.

Kerja pengaturan dan pengawasan yang solid akan terus dilakukan OJK untuk menjaga stabilitas industri jasa keuangan dengan senantiasa memonitor perkembangan perekonomian global dan domestik setiap waktu.

"OJK selalu bersiaga menyiapkan berbagai kebijakan yang dibutuhkan dan selalu berkoordinasi dengan Pemerintah, Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dalam siaran pers, Kamis (28/7/2022).

Dalam Rapat Dewan Komisioner OJK Juli, ada satu catatan yang menjadi perhatian yaitu pelemahan ekonomi global terjadi sangat cepat disertai tingginya inflasi yang berkelanjutan di sejumlah kawasan. Ini merupakan dampak dari gangguan suplai komoditi karena pandemi covid, perang Rusia-Ukraina dan persaingan geopolitik yang menajam serta berkepanjangan.

Perkembangan ini menyebabkan kekhawatiran pasar akan terjadinya resesi dan inflasi global, sehingga potensi resesi ini akan terus dicermati dan dimitigasi dampaknya pada perekonomian Indonesia.

3. Tanpa GOTO, Laba ASII Naik 64%, Dengan GOTO Terbang 106%

PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih Rp 14,5 triliun semester pertama tahun ini. Perolehan ini lompat 64% secara tahunan dibanding tahun lalu.

Nilai tersebut belum memasukkan faktor PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Jika memasukkan faktor keuntungan nilai wajar atas investasi pada GoTo, maka perfoma ASII lebih fantastis, dengan lesatan laba bersih sebesar 106% secara tahunan menjadi Rp 18,2 triliun.

Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur ASII mengatakan, perfoma tersebut mencerminkan kinerja yang kuat dari hampir semua divisi bisnis, terutama divisi alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan.

"Pada semester pertama tahun 2022, Grup Astra mencatatkan kinerja yang baik pada hampir semua divisi bisnis, didukung oleh membaikknya kondisi ekonomi dan meningkatnya harga komoditas secara signifikan. Kinerja Grup untuk sisa tahun ini diperkirakan akan tetap kuat, meskipun diperkirakan masih akan menghadapi situasi yang belum stabil dan diliputi ketidakpastian," ungkap Djony dalam keterangan resmi, Kamis (28/7/2022).

Secara rinci laba bersih per segmen, otomotif meningkat 29% dari Rp 3,3 triliun pada semester-2021, menjadi Rp 4,3 pada semester I-2022. Penjualan mobil Astra naik 23% menjadi 259.000 unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 53% menjadi 54%. Pada semester pertama tahun 2022 telah diluncurkan 18 model baru dan 10 model revamped.

4. Hary Tanoe Sebut Ada Rencana Merger MNCN dan BMTR

Beredar kabar jika PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) bakal merger. Kabar ini terungkap dari unggahan instagram salah satu pelaku pasar modal, Lukas Setia Atmaja.

Dalam akunnya tersebut, ia mengunggah foto antara value investor Lo Kheng Hong bersama bos MNC Group, Harry Tanoesoedibjo. Unggahan tersebut juga memuat caption dengan catatan salah satu pemicu kenaikan harga saham BMTR dan MNCN hari ini, Kamis (28/7/2022), lantaran ada informasi terkait merger selama rapat umum pemegang saham (RUPS).

Berikut caption lengkap Lukas Setia Atmaja dalam akun pribadi miliknya, @lukas_setiaatmaja.

'Pak Lo Kheng Hong kemarin "berlayar dari Labuan Bajo" sampai di RUPS BMTR hari ini dan berjumpa dengan Pak @hary.tanoesoedibjo sbg Direktur Utama BMTR...

Note: Hari ini harga saham BMTR maupun MNCN naik banyak karena ada info saat RUPS ttg rencana merger BMTR dng MNCN.'

Harga saham BMTR sore ini ditutup menguat 17,02% ke level Rp 330 per saham. Sedang saham MNCN juga naik 5,91% ke level Rp 985 per saham.

Lo Kheng Hong belakangan memang mulai memusatkan saham BMTR sebagai salah satu portofolionya.

Lo Kheng Hong saat ini menguasai 1,05 miliar saham atau setara 6,45% saham BMTR.

5. Semester I, Laba Bersih Mitratel Naik 27,2% Jadi Rp 891,54 M

Emiten menara telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel, berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 891,54 miliar pada semester I-2022, melonjak 27,2% dibandingkan dengan Rp 700,74 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Naiknya perolehan laba didukung oleh meningkatnya pendapatan, dengan tower leasing yang terus menjadi pendorong pertumbuhan.

Pendapatan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ini tercatat sebesar Rp 3,73 triliun pada akhir Juni 2022, naik 15,5% dari Rp 3,23 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, Kamis (28/7/2022), beban pokok pendapatan MTEL sebesar Rp 1,94 triliun pada semester I-2022, meningkat 18% dari Rp 1,64 triliun pada semester I-2021.

Sehingga, laba kotor tercatat Rp 1,79 triliun pada enam bulan pertama 2022, naik 12,8% dari Rp 1,59 triliun pada enam bulan pertama tahun lalu.

Laba per saham dasar juga meningkat tipis dari Rp 15 pada akhir Juni 2021, menjadi Rp 16 pada akhir Juni 2022.

Selama semester pertama tahun 2022, EBITDA bertambah 16,6% YoY menjadi Rp 2,88 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat menjadi 77,5% dari 76,8% pada tahun sebelumnya.

6. Targetkan Rp 53,5 Miliar, Harga IPO Aman Agrindo Rp 250/Saham

Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan tebu, perdagangan dan industri gula, PT Aman Agrindo Tbk (GULA) menetapkan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham dalam penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

Perseroan menawarkan sebanyak 214,07 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Jumlah saham itu setara sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

Dengan demikian, jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebanyak Rp 53,52 miliar.

Hasil dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk membiayai investasi dan operasional usaha.

Secara rinci, sekitar 23% akan digunakan untuk belanja modal yaitu pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya untuk menunjang kegiatan produksi gula merah. Perusahaan akan menunjuk pihak ketiga sebagai kontraktor pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya tersebut.

Selanjutnya, sekitar 57% lainnya akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian dan instalasi mesin produksi gula merah dengan pihak ketiga.

Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk tetapi tidak terbatas untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional.

7. BFI Finance Kucurkan Pembiayaan Rp 8,53 T, Naik 40%!

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) sepanjang semester I-2022 berhasil mencatatkan pertumbuhan di semua lini produk sehingga total penyaluran pembiayaan mencapai Rp 8,53 triliun. Nilai ini naik 40,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan BFIN Sudjono mengatakan, pertumbuhan tersebut tak lepas dari melandainya kurva pandemi Covid-19. Sehingga, kondisi ini cukup mempengaruhi permintaan konsumen di sektor otomotif dan alat-alat berat yang menjadi fokus pembiayaan BFIN.

"Tren positif ini didorong oleh pulihnya daya beli masyarakat dan dunia usaha sehingga meningkatkan kebutuhan untuk penggantian unit lama serta penambahan unit baru untuk mendukung aktivitias bisnis konsumen. Hal ini tampak dari meningkatnya nilai pembiayaan kami secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Kami terus menjaga momentum pertumbuhan dengan mengoptimalkan layanan dan coverage serta bunga yang kompetitif sehingga dapat melampaui target yang ditetapkan sebelumnya dengan tentu mengutamakan kehati-hatian," ujar Sudjono dalam keterangan resmi, Kamis (28/7/2022).

Portofolio pembiayaan dari managed receivables berdasarkan jenis aset konsumen didominasi oleh pembiayaan mobil bekas dan baru sebesar 70.0% atau senilai Rp 11,75 triliun. Selanjutnya disusul oleh pembiayaan alat berat dan permesinan sebesar 12,0%, pembiayaan motor bekas 10,8%, property-backed financing 2,7%, dan sisanya berasal dari pembiayaan syariah dan anak usaha, yakni Pinjam Modal (PT Finansial Integrasi Teknologi).

Peran Pinjam Modal adalah menjembatani penyaluran pinjaman kepada segmen-segmen debitur yang belum mampu mendapatkan akses pembiayaan secara konvensional. Optimalisasi kinerja pembiayaan BFI Finance ini menghasilkan laba bersih Perseroan yang tumbuh 70,1% secara year-on-year (yoy) senilai Rp 828,9 miliar.

Total pendapatan BFI Finance mencapai Rp2,45 triliun, tumbuh 25,3% yoy. Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing sebesar 12,3% dan 21,0% yang menunjukkan bahwa BFI Finance berada di atas dibandingkan peers-nya dimana data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2022 menunjukkan rata-rata sebesar RoA 5,0% dan RoE 12,6% untuk lembaga pembiayaan. 

8. Pendapatan Naik 29%, Tapi Waskita Karya Merugi Rp 236 M

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatat rugi bersih sebesar Rp 236,51 miliar pada semester pertama tahun ini. Padahal, pada tahun lalu, emiten pelat merah ini mencatat laba bersih Rp 154,13 miliar.

Mengutip laporan keuangan, Kamis (27/7/2022), WSKT sejatinya mencatat pendapatan Rp 6,09 triliun semester pertama tahun ini. Pendapatan ini meningkat 29,3% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,71 triliun.

Beban pokok tercatat Rp 5,43 triliun. Kenaikannya sekitar 29,3% secara tahunan dari sebelumnya Rp 4,71 triliun.

WSKT masih mencatatkan laba bruto di semester I tahun ini sebesar Rp 657,18 miliar, naik 29% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 508,01 miliar.

Namun, beban-beban lain WSKT juga mengalami kenaikan. Misalnya, seperti beban penjualan yang naik 5,98% secara tahunan menjadi Rp 18,46 miliar. Kemudian, beban umum dan administrasi naik 25,74% secara tahunan menjadi Rp 1,27 triliun.

WSKT juga sebelumnya mencatat laba selisih kurs Rp 1,16 miliar semester pertama tahun lalu. Namun, pada periode yang sama tahun ini, kerugian kurs Rp 1,47 miliar.

Beban keuangan mengecil jadi RP 1,97 triliun dari sebelumnya Rp 2,03 triliun. Akan tetapi, WSKT mencatat rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp 213,55 miliar, meningkat dari sebelumnya Rp 172,26 miliar.

Kerugian yang WSKT alami juga membuat perusahaan mencatat rugi bersih per saham Rp 8,21.

9. Krakatau Steel-Posco Jalin Kerja Sama Investasi US$ 3,5 M

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk bersama Kementerian Investasi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama investasi dengan Posco di Seoul, Korea Selatan pada Kamis, (28/7/2022). Adapun investasi yang ditanamkan rencananya berjumlah US$ 3,5 miliar.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim mengaku sangat gembira atas dukungan pemerintah dalam mewujudkan ekspansi PT Krakatau Posco yang merupakan perusahaan patungan Krakatau Steel dan Posco.

"Kami akan terus aktif berkolaborasi dalam melaksanakan rencana investasi sesuai dengan yang telah disepakati. PT Krakatau Posco akan menjadi perusahaan baja terintegrasi yang terbesar di Asia Tenggara," ujar Silmy dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7/2022).

Dia menambahkan, dalam MoU ini, Krakatau Steel dan Posco menyepakati investasi perluasan kapasitas produksi PT Krakatau Posco yang direncanakan dapat mencapai 10 juta ton per tahun, baik produk hulu maupun hilir.

Dengan begitu, Krakatau Steel dan Posco dapat menghasilkan produk baja bernilai tambah tinggi seperti baja otomotif sebagai dukungan terhadap rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai basis industri mobil listrik dunia.

"Selain itu kerja sama Krakatau Steel dan Posco juga dipersiapkan untuk mendukung proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dimana Posco memiliki pengalaman panjang dalam pembangunan beberapa kota di Korea," tambah Silmy.

10. AGRO-BRIS-MTEL Penghuni Baru Indeks BUMN20, Siapa Tergeser?

Hasil evaluasi mayor indeks IDX BUMN20 untuk periode efektif 3 Agustus2022 - 2 Februari 2023 telah keluar.

Ada tiga saham penghuni IDX BUMN20 yang terdepak yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR).

Ketiga saham yang terdepak tersebut digantikan oleh saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).

Merespons rilis tersebut ketiga saham yang baru masuk menjadi konstituen indeks IDX BUMN20 mencatatkan penguatan di sesi I perdagangan Kamis (28/7/2022).

Harga saham AGRO sebagai anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terpantau menguat tipis 0,61% di Rp 820/unit. Kemudian harga saham BRIS menguat 2,78% ke Rp 1.665/unit.

Terakhir saham MTEL yang juga merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menguat 1,39% dan ditutup di Rp 730/unit siang ini.

Sebagai informasi, indeks IDX BUMN20 berisi saham perusahaan pelat merah baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan afiliasinya.

Indeks ini dibentuk serta dihitung dengan metode Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighted dengan pembobotan indeks paling tinggi untuk saham sebesar 15%.

Seperti indeks lainnya, IDX BUMN20 juga dievaluasi secara berkala. Evaluasi mayor dilakukan pada Januari dan Juli sedangkan evaluasi minor dilakukan pada April dan Oktober.

11. Laba Bumi Serpong Damai Turun Saat Pendapatan Naik, Kenapa?

Kinerja keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) kurang apik. Keuntungannya turun meski labanya naik.

Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (28/7/2022), emiten properti milik Grup Sinar Mas ini membukukan pendapatan Rp 3,83 triliun semester pertama 2022. Angka ini naik 17,85% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 3,25 triliun.

Beban pokok tercatat Rp 1,46 triliun, lompat 37,37% secara tahunan dari sebelumnya Rp 1,06 triliun. Laba kotor tercatat Rp 2,37 triliun.

Akan tetapi, kenaikan beban pokok yang cukup signifikan membuat pertumbuhan laba kotor jadi terbatas. Kenaikan laba kotor semester pertama tahun ini hanya sekitar 8,7% secara tahunan dari sebelumnya Rp 2,19 triliun.

Beban penjualan juga naik 48,05% secara tahunan menjadi Rp 607,45 miliar. Sedang beban umum dan administrasi naik 11,13% secara tahunan menjadi Rp 609,09 miliar.

Ditambah dengan kenaikan pajak final menjadi Rp 136,83 miliar dari sebelumnya Rp 106,89 miliar menjadi Rp 136,83 miliar, maka laba usaha BSDE tercatat Rp 1,02 triliun. perolehan ini turun 9,19% secara tahunan dari sebelumnya Rp 1,12 triliun.

Kenaikan beban dan sejumlah pos keuangan lain tak mampu dikompensasi oleh keuntungan selisih kurs. Pada pos keuangan ini, BSDE mencatat laba selisih kurs Rp 106,01 miliar dari sebelumnya rugi Rp 18,06 miliar.

Alhasil, BSDE membukukan laba bersih Rp 463,64 miliar. Angka ini turun 31,91% secara tahunan dari sebelumnya Rp 680 miliar.

12. HM Sampoerna Terbebani Pita Cukai, Keuntungan Tergerus 26%

Kinerja keuangan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) masih kurang mengepul. Kenaikan penjualan tak diiringi oleh keuntungan.

Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (28/7/2022), HMSP mencatat penjualan bersih RP 53,5 triliun pada semester pertama tahun ini. Penjualan itu naik 12,34% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 47,63 triliun.

Beban pokok perusahaan naik 17,35% secara tahunan menjadi Rp 45,52 triliun. Nah, Dari sini ihwal penurunan kinerja keuangan HMSP.

Kenaikan beban melampaui kenaikan penjualan bersih. Porsi beban pokok terhadap pendapatan paruh pertama tahun ini juga mencapai 85,08%, lebih tinggi dari porsi periode yang sama tahun lalu, 81,45 triliun.

Setelah ditelisik lebih lanjut, kenaikan beban pokok yang cukup sognifikan itu rupanya dipicu oleh kenaikan beban pita cukai. Beban pita cukai HMSP mencapai Rp 34,13 triliun, lompat 28% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 26,67 triliun.

Imbas kenaikan beban pokok secara keseluruhan, laba kotor HMSP turun 9,67% secara tahunan menjadi Rp 9,81 triliun. Ditambah dengan kenaikan beban di pos keuangan lain, laba bersih HMSP turut mengecil.

Sepanjang semester pertama tahun ini, laba bersih tercatat Rp 3,05 triliun. Angka ini turun 26,25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 4,13 triliun.

13. Peroleh Pernyataan Efektif, Agung Menjangan Mas Siap IPO

PT Agung Menjangan Mas Tbk telah memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan initial public offering (IPO) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mengutip prospektus perseroan, dalam IPO ini Agung Menjangan Mas melepas sebanyak 240.000.000 saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 50 di harga Rp 100.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 336.000.000 waran seri I atau sebanyak 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Setiap pemegang 5 saham baru perseroan berhak memperoleh 7 waran seri I, di mana setiap waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam pertopel. Adapun penjamin pelaksana emisi efek dipercayakan perseroan ke PT Indo Capital Sekuritas.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 13,63 % akan digunakan untuk pembelian mesin excavator PC-300 untuk melakukan pembersihan kotoran yang menumpuk dan pengerukan tanah dari pihak ketiga,

Sementara 4,55% akan digunakan untuk pembelian peralatan berupa 2 mobil dyna dump truck untuk pengangkutan hasil panen, dan hasil pengerukan kotoran atau tanah dalam proses pascapanen dengan kapasitas 8-10 ton dari pihak ketiga.

Sedangkan 6,82% akan digunakan untuk pembelian peralatan berupa 1 alat berat bulldozer tandem roller untuk pemerataan tanah dari pihak ketiga dan sisanya 75,00% untuk modal kerja dalam memenuhi kebutuhan operasional dan modal kerja Perseroan di antaranya namun tak terbatas untuk biaya gaji dan tunjangan karyawan, keperluan kantor, biaya marketing dan biaya operasional lainnya.

"Target dana IPO sebesar Rp 24 miliar yang akan digunakan untuk menambah peralatan dan modal kerja perseroan yang akan mengangkat kinerja dan menambah nilai tambah perseron," kata Direktur Utama Agung Menjangan Mas, Hartono Limmantoro kepada CNBC Indonesia. 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular