Kinerja BRI-BCA-CIMB Niaga Hingga Bentoel Delisting dari BEI

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Kamis, 28/07/2022 07:20 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan apresiasi 0,39% di 6.898,22 setelah mengalami perdagangan yang cukup volatil pada Selasa (27/7/2022).

Indeks utama pasar modal Amerika Serikat (AS) kompak ditutup melemah pada perdagangan Selasa waktu New York karena laporan pendapatan sejumlah perusahaan yang mengecewakan dan proyeksi negatif dari peritel terbesar dunia Walmart.

S&P 500 turun 1,15%, sedangkan indeks saham blue chip AS Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,71%. Nasdaq Composite yang padat teknologi tertekan paling dalam yakni 1,87%. Ketiga indeks tersebut selalu bergerak di zona merah sejak awal pembukaan perdagangan.


Bagaimana dengan hari ini? Yuk simak kabar emiten berikut ini sebelum memulai perdagangan Kamis (28/7/2022):

1. Bukan Lagi Level Regional, Ini Strategi BJBR Dongkrak Kinerja

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) Yuddy Renaldi menyebut bahwa saat ini level bank bjb tidak hanya bertumbuh secara regional, melainkan sudah level nasional. Berbagai strategi telah dilakukan bank bjb, yaitu memberdayakan potensi masyarakat di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.

"Dilihat dari sumber daya manusia yang ada, Jawa Barat memiliki 50 juta lebih penduduk dan di Banten ada 8 juta lebih dengan berbagai masyarakat yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Ini menjadi salah satu sumber utama bagaimana kita membentuk ekosistem begitu besar," terang Yuddy dalam Analyst Meeting 2Q-2022, Rabu (27/7/2022).

Selain itu pada akhir Juli, bank bjb juga akan merealisasikan Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan bank pembangunan daerah (BPD) lain. Menurut dia, ini menjadi salah satu aksi korporasi bank bjb dalam mengembangkan bisnisnya.

"Dengan bersinergi dengan BPD dalam rangka tumbuh bersama, masing-masing daerah punya potensi dan kita saling bersinergi. Ini salah satu potensi bagaimana kami keluar dari regional," ujar dia.

Pertumbuhan level bisnis bank bjb juga didukung melalui digitalisasi yang secara yoy mengalami peningkatan signifikan. Di mana jumlah pengguna DIGI mobile bank bjb saat ini mencapai hampir 900 ribu number of accounts (NOA) dan QRIS mencapai sekitar 700 ribu (NOA).

"Selain masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, sangat mempercayakan layanan perbankan ke bank bjb. Ini menjadi potensi kami di dalam mengembangkan potensi di regional Jawa Barat," pungkas Yuddy.

2. Wih! Toyota Mau Investasi Mobil Listrik Rp 27 T di RI

Raksasa otomotif Jepang Toyota berencana melakukan berinvestasi US$ 1,8 miliar atau setara Rp 27 triliun di Indonesia untuk pembuatan kendaraan listrik (EV) dalam lima tahun mendatang

Mengutip Reuters, hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia menyebut Toyota telah menginvestasikan Rp 14 triliun di RI sejak 2019.

"Saya yakin permintaan EV baik roda empat maupun roda dua akan terus meningkat di Indonesia dan ASEAN," kata Airlangga usai bertemu dengan Wakil Ketua Toyota Shigeru Hayakawa di Tokyo, Rabu (27/7/2022).

Indonesia sendiri telah menyatakan minat untuk menjadi pusat global untuk memproduksi dan mengekspor EV. Ini ditandai dengan banyaknya pasokan bijih nikel laterit yang digunakan untuk baterai lithium EV.

Sejauh ini, beberapa perusahaan global lainnya telah mengumumkan investasi besar di Indonesia dalam bidang EV seperti Hyundai Motor Group dan LG Energy Solutions.

"Kami berharap dengan tambahan investasi ini, pemerintah Indonesia memahami keseriusan kami untuk berinvestasi di EV," kata Hayawaka seperti dikutip dari Toyota dalam pernyataannya.

Selain Toyota, raksasa Jepang lainnya Mitsubishi juga berencana untuk menginvestasikan sekitar Rp 10 triliun di Indonesia antara tahun 2022 dan 2025 untuk memproduksi EV hybrid dan baterai.

3. NPL Turun ke 2,2%, BCA Sebut Kembali ke Level Sebelum Pandemi

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengungkapkan angka kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) turun ke level 2,2% dari sebelumnya yang sebesar 2,4%. Perbaikan ini seiring dengan pemulihan pasca pandemi yang tercermin dari aktivitas dan mobilitas masyarakat hingga kembali menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menyebut, capaian angka NPL tersebut mendekati hampir pada kondisi sebelum pandemi, seiring dengan perbaikan perekonomian. "Pada Semester I/2022, NPL BCA tercatat turun ke 2,2% dari 2,4% di periode yang sama tahun lalu. Kami memperkirakan sampai dengan akhir tahun NPL BCA ada pada di kisaran ini," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (27/7/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, dalam pemberian kredit pihaknya tidak akan mengamati per sektor usaha tapi menilai bedasarkan performa atau kinerja suatu perusahaan. Menurutnya, kredit akan diberikan kepada perusahaan yang memang memiliki kinerja baik dan performa yang bagus untuk mendukung pengembangan bisnis suatu perusahaan.

"Nggak memberikan pinjaman secara sektor tapi per perusahaan. Kalau bagus ya dikasih kredit tapi kalau sektor bagus tapi performa tidak ya nggak. Jadi per debitur yang memang butuh dibantu. Kadang debitur sektor bisnis utamanya bagus minta kredit tapi bukan ke sektor yang bagus untuk dikembangkan, ungkapnya.

4. RUPSLB HKMU Tak Kuorum, Ricky Harun Cs Tahan Rights Issue

PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) belum bisa segera mengeksekusi penambahan modal dengan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atawa rights issue. Rights issue ini akan dilakukan guna menarik investor baru untuk menjadi pemegang saham pengendali (PSP).

Pasalnya, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) emiten yang menjadikan artis Ricky Harun sebagai salah satu komisarisnya itu siang tadi, Rabu (27/7/2022), tidak kuorum.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, kuorum akan sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

"Hal ini juga sudah kami sampaikan kepada BEI bahwa rencana PMHMETD masih dalam proses persiapan dan belum dapat memberikan penjelasan lebih lanjut. Saat ini kami masih fokus mendapatkan PSP baru," kata Direktur Utama HKMU Muhamad Kuncoro. Namun, ia menjelaskan perseroan belum memberikan keterangan detail berkaitan dengan rencana rights issue yang akan dilakukan.

Per Maret 2022, saham HKMU kini dikuasasi 100% oleh investor publik. Pemegang saham individu terbanyak ialah Andriani dengan kepemilikan 10.000 saham. Jumlah ini terbilang sangat kecil dari total saham perseroan yang mencapai 3,22 miliar saham.

PT Hyamn Sukses Abadi (HSA), yang sebelumnya menjadi pengendali setelah saham HKMU tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2018, memutuskan untuk melepas semua sahamnya di HKMU per 31 Januari 2022. Sehingga, HKMU tak lagi memiliki pengendali dan kondisi ini menjadi perhatian BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

5. Harga IPO Utama Radar Cahaya Rp 135/Saham, Listing 2 Agustus

PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC), perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (Freight Forwarding), menetapkan harga penawaran sebesar Rp 135 per saham dalam penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

Perseroan menawarkan sebanyak 150 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham atau sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.

"Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum ini adalah sebesar Rp 20,25 miliar," tulis prospektus, Rabu (27/7/2022).

Perseroan menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham akan digunakan sekitar 75,17% untuk pembelian kendaraan truk bekas.

Selanjutnya, sekitar 9,22% akan digunakan untuk modal kerja atau operational expenditure (OPEX), sekitar 7,59% akan digunakan untuk pembelian persediaan suku cadang dari pihak ketiga.

Lalu sekitar 2,99% akan digunakan untuk pembayaran angsuran sewa lahan parkir baru selama 2 (dua) tahun dan sisanya untuk keperluan lainnya.

6. BRI Gak Takut Dengan Revisi Target Kredit BI Hingga 11%

Bank Indonesia (BI) merevisi target pertumbuhan kredit perbankan menjadi 9%-11%. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyambut revisi ini.

Direktur Keuangan BBRI Viviana Dyah Ayu Retno mengungkapkan, target pertumbuhan kredit sebesar 9%-11% merupakan target perseroan sejak awal tahun ini. Bahkan, berdasarkan estimasi hingga paruh pertama tahun ini, perseroan tetap mampu memenuhi target tersebut hingga akhir tahun.

"Sebenarnya target pertumbuhan 9%-11% sudah jadi target BRI sejak awal tahun. Kemudian, estimasi Juni 2022 sampai akhir tahun masih optimistis pertumbuhan kredit 9%-11%," ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (27/7/2022).

Vivi menjabarkan, optimisme tersebut berasal dari beberapa faktor situasi dan kondisi perekonomian saat ini yang sudah mencerminkan tanda-tanda perbaikan. Diantaranya, saat ini pemulihan perekonomian semakin terlihat, penanganan Covid-19 sudah semakin baik jika dibandingkan saat awal pandemi.

Vivi melanjutkan, aktivitas sosial dan mobilitas masyarakat sudah berjalan normal. Sehingga, faktor-faktor tersebut akan mengerek pertimbuhan kredit perbankan. Apalagi, BRI berfokus pada sektor mikro dan ultra mikro yang pemulihannya berangsur cepat.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso menyebut, hingga akhir Juni 2022, total kredit dan pembiayaan BRI Group tercatat sebesar Rp 1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75% secara tahunan.

Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 15,07%, segmen konsumer tumbuh 5,27%, segmen korporasi tumbuh 3,76%, serta segmen kecil & menengah tumbuh 2,71%.

"Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,81% secara tahunan dari Rp 837,82 triliun di akhir Juni 2021 menjadi Rp 920 triliun di akhir Juni 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,27%," jelasnya. 


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor

Pages