
Saham Snap Ambruk 28%, Dow Futures Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat (22/7/2022), di mana investor masih mencerna musim rilis kinerja keuangan yang kurang solid dari Snap.
Kontrak futures indeks Dow Jones terkoreksi 23 poin atau 0,7%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq turun yang masing-masing sebesar 0,3% dan 0,5%.
Saham Snap ambles 28% setelah perusahaannya melaporkan kinerja keuangan kuartal II-2022 yang di bawah prediksi analis dan berencana akan memperlambat perekrutan karyawan. Akibatnya, sejumlah analis menurunkan peringkat pada sahamnya.
Kinerja keuangan Snap membebani pergerakan saham teknologi lainnya, di mana investor cemas bahwa akan ada penurunan pada penjualan iklan online. Saham Meta Platforms dan Pinterest anjlok masing-masing sebesar 4,4% dan 6,3%. Sedangkan saham Twitter dan Alphabet jatuh masing-masing lebih dari 2%.
Disusul oleh penurunan saham Invesco QQQ Trust sebanyak 0,58% di beberapa jam setelahnya.
Berita tersebut dapat merusak sentimen untuk saham sektor teknologi. Pasalnya, Nasdaq telah menguat selama tiga hari beruntun hingga Kamis (21/7) didukung oleh kinerja keuangan Tesla yang solid.
Pada Kamis (21/7), Nasdaq berakhir melesat 1,36% ke 12.059,61 dan indeks S&P 500 naik 0,99% ke 3.998,95. Sementara indeks Dow Jones menguat 0,51% ke 32.036,90. Di sepanjang pekan ini, indeks Dow Jones berhasil menguat 2,4% dan indeks S&P 500 melesat 3,5%. Nasdaq juga naik 5,3%.
Saham berbasis pertumbuhan seperti teknologi melesat pada perdagangan kemarin, seiring melemahnya indeks dolar AS. Sementara data klaim pengangguran di AS telah menyentuh level tertingginya sejak November 2021.
"Hal ini menunjukkan bahwa ekspektasi pasar sangat rendah dan menjadi hal baik karena dapat pergi jauh ketika Anda memiliki harapan yang rendah," tutur Analis Truist Keith Lerner dikutip dari CNBC International.
Hari ini, investor akan disuguhkan dengan musim rilis kinerja keuangan dari American Express, Verizon, dan Twitter sebelum perdagangan dibuka.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?