Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,15% ke 6.736,09 pada perdagangan Selasa (19/7/2022). IHSG naik 0,75% dan berakhir di 6.709,06 hingga istirahat siang 11.30 WIB. Di sesi II IHSG lanjut mengalami penguatan.
Meski menguat cukup tajam tetapi sebenarnya sejak awal bulan Juli, IHSG cenderung terjebak di rentang 6.600-6.700. Kegalauan yang terjadi di pasar saham ditengarai karena menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) apakah akan menaikkan suku bunga atau tetap mempertahankan di 3,5%. Apabila mencermati sinyal yang diberikan oleh geng MH Thamrin, kemungkinan besar BI akan menahan suku bunga acuan bulan Juli ini.
Untuk bersiap, yuk cermati kabar emiten sebelum memulai perdagangan Rabu (20/7/2022):
Emiten Perdagangan Jual Saham IPO Rp 100 - Rp 130/unit
PT Kusuma Kemindo Sendota (KKES) siap melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebanyak-banyaknya 450 juta saham baru setara 27,27% dengan nilai nominal Rp 10 per saham. KKES membuka harga penawaran antara Rp 100 hingga Rp 130 per unit saham.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan, sekitar 95% untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis Perseroan.
Bangun Karya Tetapkan Harga IPO Rp 125, Raup Rp 40 M
PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) menetapkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Rp 125 per saham. Jumlah dana yang akan diperoleh dari aksi korporasi ini adalah Rp 40,62 miliar.
Dalam prospektus, Selasa (19/7/2022), dana segar itu diperoleh setelah perseroan melepas sebanyak 325 juta saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 25 per saham. KRYA juga akan melaksanakan program alokasi saham karyawan (employee stock allocation atau ESA). Sehubungan dengan hal tersebut, direksi perseroan menetapkan untuk mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1.625.000 saham atau sebesar 0,50% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam penawaran umum perdana saham perseroan.
Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 162,5 juta waran seri I atau sebesar 12,50% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana ini disampaikan.
Lewat META, Begini Rencana Salim Caplok Tol MBZ Rp 4,39 T
Grup Salim lewat PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) memastikan akuisisi 40% saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) senilai Rp 4,39 triliun setara 2,26 juta lembar saham.
META dan JCC sudah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham pada 30 Juni 2022. Berdasarkan keterbukaan informasi dikutip Selasa (19/7/2022), target pelaksanaan transaksi dilakukan pada 10 Agustus 2022 atau tanggal lainnya yang disepakati kedua belah pihak.
Pembayaran atas akuisisi ini dilakukan secara bertahap. Pertama, senilai Rp 15 miliar dilakukan saat SPA. Kemudian, pembayaran secara tunai senilai Rp 791 miliar dilakukan saat penyelesaian transaksi.
Sementara yang sebesar Rp 3,22 triliun juga dibayarkan saat penyelesaian transaksi, namun dalam bentuk promissory note yang diterbitkan Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) untuk pemilik konsesi MBZ.
Bukan Cuma KRAS, Ini Sederet Kasus Korupsi di BUMN
Skandal korupsi kembali menerpa salah satu perusahaan terbuka yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini kasus korupsi terjadi di emiten baja pelat merah Krakatau Steel (KRAS) turut dan menyeret nama para mantan direksinya, termasuk mantan direktur utama perusahaan, Fazwar Bujang (FB).
Meski kasus korupsi relatif jarang, bila dibandingkan dengan lingkup pemerintahan, perusahaan terbuka yang telah menerapkan tata kelola yang baik juga tidak kebal atas tindak pidana yang merugikan banyak pihak tersebut. Upaya korupsi yang dilakukan sebagian orang untuk memperkaya diri sempat terjadi di sejumlah emiten Tanah Air mulai dari maskapai penerbangan hingga perusahaan konstruksi.
Anak TP Rachmat Punya Saham Bali United 5% Lebih
Anak Theodore Permadi Rachmat, pengusaha yang juga salah satu taipan Indonesia, menjadi pemegang saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), yang merupakan pemilik klub sepakbola Bali United.
Pieter Tanuri pertama kali menjadi pengendali klub dengan mengakuisisi klub sepakbola Putra Samarinda (Pusam) yang sebelumnya dimiliki oleh Harbiansyah Hanafiah pada 2014 silam.
Kemudian, mengacu pada situs resmi klub, nama Pusam diganti dengan Bali United Pusam seiring perusahaan mendaftarkannya kepada liga sepakbola Indonesia.
Setelah itu, BOLA juga memindahkan homebase klub dari awalnya di Stadion Utama Palaran (Stadion Utama Kalimantan Timur) ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Indonesia. Selanjutnya, pada 2016, perseroan kembali mengubah nama klub menjadi Bali United.
Nunggak Berjamaah! Saham 12 Emiten Ini Kena Suspen BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta agar para emiten segera membayar kewajiban pembayaran biaya pencatatan tahun ini. BEI menghentikan sementara perdagangan atau supensi 12 emiten yang melebihi batas akhir pembayaran pokok dan denda biaya pencatatan tahunan (ALF) yang batas akhir pembayaran pokok dan denda jatuh pada 15 Juli 2022.
Berdasarkan ketentuan VIII.4.2. peraturan BEI Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, mengatur bahwa biaya pencatatan saham tahunan wajib dibayar di muka oleh perusahaan tercatat untuk masa 12 bulan terhitung sejak Januari hingga Desember. Kemudian diterima oleh bursa (good fund) di rekening bank bursa paling lambat pada hari bursa terakhir pada bulan Januari.
Sedangkan mengacu pada butir II.3 Peraturan Bursa Nomor I-H tentang Sanksi, dalam hal perusahaan tercatat dikenakan sanksi denda oleh Bursa, maka denda tersebut wajib disetor ke rekening Bursa selambat- lambatnya 15 hari kalender terhitung sejak sanksi tersebut dijatuhkan oleh bursa.
Diagnos Laboratorium Merambah Bisnis Klinik
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) berencana menambah bidang usaha dan klinik di Bandung, Jawa Barat. Dalam rangka rencana tersebut, Diagnos membutuhkan modal awal sebesar Rp 4,09 miliar untuk membiayai aktivitas operasional.
Dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (20/7/2022), Diagnos Laboratorium dalam membangun klinik mempertimbangkan pasar di Indonesia kian bergerak ke arah positif untuk industri rumah sakit modern. Di sisi lain, semakin besar porsinya middle class di Indonesia juga menjadi kunci.
Dampaknya kemampuan daya beli kelas menengah semakin tinggi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Untuk memastikan rencana ini, perseroan telah melakukan uji kelayakan dengan beragam metodologi.
"Dengan memberikan layanan klinik, maka perseroan bermaksud untuk memberikan jasa tambahan berupa layanan konsultasi dokter dan farmasi sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan perseroan itu sendiri," jelas manajemen perseroan.
Emiten Gergaji & Perkakas IPO, Jual Saham Rp 122-Rp 135/unit
PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL) siap melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebanyak-banyaknya 410 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. TOOL membuka harga penawaran antara Rp 122-Rp135 per saham sehingga target raihan dana yang bisa didapat dari aksi korporasi ini adalah Rp 50,02 miliar-Rp 55,35 miliar.
Jumlah saham yang dilepas sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 205 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 12,5% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.
Buntut Jiwasraya, Hanson (MYRX) Bentjok Bisa Didepak BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi peringatan kepada PT Hanson International Tbk (MYRX) terkait potensi penghapusan pencatatan saham alias delisting. Terlebih, emiten milik Benny Tjokrosaputro alias Bentjok ini sudah disuspensi sekian lama.
Seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (19/7/2022), BEI bisa melakukan delisting berdasarkan dua hal. Pertama, jika emiten mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status Perusahaan Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
Kedua, saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir. Sementara, saham MYRX sudah disuspensi selama 24 bulan terakhir.
PTBA Mulai Pakai Kendaraan Listrik untuk Operasional Tambang
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) secara bertahap mulai beralih ke kendaraan berbasis listrik untuk operasional pertambangan. Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail mengatakan, upaya tersebut sekaligus untuk mendukung target Net Zero Emission pada 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah.
"Sejalan dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan," kata dia dikutip dari siaran pers, Selasa (19/7/2022).
Saat ini PTBA telah menggunakan 7 Shovel Electric dan 40 Haul Dump (HD) Hybrid untuk operasional pertambangan yang rata-rata mengurangi emisi sebesar 17 ribu tCO2e per tahun.
Habco Tetapkan Harga IPO Mepet Batas Bawah, Raup Rp 179 M
Perusahaan jasa angkutan laut, PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) akan melepas sahamnya ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perusahaan bakal melepas sebanyak-banyaknya 1,1 miliar saham baru atau setara 16,65% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Mengutip prospektus perseroan, harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar Rp 160 per saham. Sehingga, perseroan akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 179 miliar dari proses IPO ini.
Asal tahu saja, Habco sebelumnya menawarkan harga antara Rp 150 per saham hingga Rp 250 per saham. Dus, harga pelaksanaan IPO perusahaan mendekati batas bawah harga penawaran.
Selain itu, perseroan juga memutuskan untuk mengadakan program Employee Stock Allocation (ESA) sebanyak 0,25% dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebesar 2,8 juta saham. Hal itu berdasarkan keputusan direksi pada 31 Maret 2022.