Covid China Naik, Harga Nikel Menukik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
11 July 2022 17:11
A worker poses with a handful of nickel ore at the nickel mining factory of PT Vale Tbk, near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia tumbang setelah angka kasus virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China meningkat.

Pada Senin (11/7/2022) pukul 16:35 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 21.390/ton, melemah 0,89% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Pasar diguncang oleh berita bahwa China telah menemukan kasus pertama dari sub-varian Omicron yang sangat menular di Shanghai. Kasus baru pun telah melonjak menjadi 63, naik dari sehari sebelumnya sebesar 52 kasus.

Para pelaku pasar menjadi khawatir atas kasus tersebut dan lonjakan kasus harian tertinggi di Shanghai karena bisa menyebabkan pengujian massal. Pembatasan mobilitas untuk menahan penularan virus corona kemungkinan akan memperlambat laju proyek infrastruktur, kata para analis.

"Hambatan dari pembatasan Covid-19 tetap ada mengingat China masih menjalankan kebijakan nol-Covid," kata ekonom National Australia Bank Tapas Strickland.

Akibatnya prospek ekonomi China menjadi tidak pasti dan akan berpengaruh negatif terhadap permintaan nikel. Permintaan turun, harga pun mengikuti.

China adalah konsumen terbesar nikel di dunia sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik dari China, Harga Nikel Melonjak 2% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular