
Corona Masih Betah di China, Harga Karet Lesu

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia turun pada perdagangan hari ini karena tekanan dari lonjakan kasus virus Corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) di konsumen utama, China.
Pada Kamis (7/7/2022) harga karet yang diperdagangkan di pasar berjangka Jepang tercatat JPY 247,8/kg, melemah 0,72% dibandingkan posisi kemarin.
Status China sebagai konsumen utama membuat berbagai kebijakan yang berdampak pada ekonomi menjadi sensitif bagi laju harga komoditas, termasuk karet. China adalah konsumen karet terbesar di dunia. Mengacu data Statista, China mengkonsumsi 4,7 ton karet dunia. Saat ini China masih melawan penyebaran virus corona yang baru muncul termasuk di Shanghai.
"Beberapa daerah China menghadapi wabah lokal dan infeksi telah muncul di tingkat masyarakat di Shanghai," kata pejabat kesehatan kota Zhao Dandan kepada wartawan, Rabu.
Namun, kekhawatiran bahwa penguncian lebih lanjut untuk mengendalikan penyebaran virus Covid-19 dapat mengekang aktivitas di ekonomi terbesar kedua di dunia membebani harga komoditas dunia seperti karet.
China adalah satu-satunya ekonomi utama yang menggali kebijakan "nol-COVID" yang bertujuan untuk segera memberantas semua wabah. Sehingga meskipun angka kasus kecil, lockdown bisa dilakukan.
Akibatnya prospek ekonomi China menjadi tidak pasti dan akan berpengaruh negatif terhadap permintaan komoditas untuk industri termasuk karet.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Membaik, Harga Karet Lompat 2%