Covid China Tak Kunjung Usai, Beijing Wajibkan Vaksin Warga

Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu kota China, Beijing, membuat aturan baru bagi warga terkait Covid-19. Karena kasus yang masih terus terjadi, otoritas setempat akan mewajibkan vaksinasi Covid-19 untuk memasuki sejumlah tempat umum, seperti pusat kebugaran hingga tempat hiburan.

Ini merupakan mandat pertama dalam skala kota yang berlaku di China. Persyaratan vaksin muncul setelah kasus Covid-19 masih terus ditemukan meski penguncian ketat dilakukan, tak hanya di Beijing tapi juga Shanghai dan bagian lain China minggu lalu.

Aturan akan berlaku Senin, 11 Juli. Namun persyaratan itu tidak berlaku untuk orang-orang yang "tidak cocok" dengan vaksin.

Baca: Alert RI, Singapura Konfirmasi Cacar Monyet Sebaran Lokal

Sebenarnya, Beijing memiliki tingkat vaksinasi yang relatif tinggi. Kota itu mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka memvaksinasi 23,4 juta orang.

Sebanyak 3,6 juta penerima vaksin adalah penduduk usia di atas usia 60 tahun. China sendiri umumnya hanya memberikan vaksin buatan lokal seperti Sinopharm atau Sinovac.

Baca: Xi Jinping Pening! Covid Belum Kelar, Babi Jadi Masalah Baru

Sebelumnya, dua bulan lalu, Beijing mulai mewajibkan orang untuk melakukan tes virus sebelum mengunjungi ruang publik. Aturan serupa juga telah berlaku di Shanghai dan bagian lain China.

CNBC International mencatat tingginya biaya tes Covid-19 dan langkah-langkah lain untuk pemerintah daerah. Namun tak ada data jumlah pasti berapa anggaran yang dikeluarkan dimuat.

Rabu (6/7/2022), China Daratan melaporkan 94 kasus Covid-19 baru dengan gejala pada Rabu, termasuk 32 di Shanghai dan empat di Beijing. Selasa, China mengunci Kota Xi'an di wilayah tengah dan mengumumkan kembali tes Covid-19 massal di Shanghai karena penemuan infeksi di tempat karaoke.

Baca: Ini Skandal yang Buat PM Inggris Boris Johnson Diminta Mundur

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beijing Diserang Panic Buying, Segera Lockdown karena Covid?